AS Berkilah, Sebut Rudal Patriot Miliknya Tidak Dihancurkan Rusia Tapi Rusak
RIAU24.COM - Sebuah sistem pertahanan udara Patriot buatan Amerika Serikat (AS) kemungkinan rusak, tetapi tidak hancur, akibat rentetan serangan rudal Rusia di Ukraina. Hal itu diungkapkan seorang pejabat AS.
"AS masih menilai sampai sejauh mana sistem itu rusak," kata pejabat itu seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/5/2023).
Penilaian itu nantinya akan menentukan apakah sistem itu perlu ditarik kembali seluruhnya atau hanya diperbaiki di tempat oleh pasukan Ukraina. Pejabat AS lainnya mengatakan ada kemungkinan rentetan rudal mengenai salah satu dari beberapa komponen baterai Patriot.
Baterai Patriot yang lengkap memiliki enam komponen utama: generator, satu set radar, stasiun kontrol, antena, stasiun peluncur, dan rudal pencegat. Komponen tersebut beroperasi bersama untuk menembakkan rudal Patriot dan berhasil mengarahkannya ke sasarannya.
Tetapi kerusakan parah pada satu atau lebih komponen dapat memaksa Ukraina untuk membuat sistem offline dan keluar negeri untuk perbaikan yang lebih luas. Patriot memiliki radar yang kuat untuk mendeteksi target yang masuk dari jarak jauh, menjadikannya platform pertahanan udara yang kuat yang mampu mencegat rudal balistik dan banyak lagi.
Tetapi emisi radar yang diperlukan untuk menemukan ancaman dari kejauhan juga memungkinkan musuh untuk mendeteksi baterai Patriot dan mengetahui lokasinya. Pejabat AS percaya militer Rusia telah mampu menangkap sinyal yang dipancarkan dari Patriot, yang memungkinkan mereka untuk menargetkan sistem menggunakan rudal hipersonik, yang dikenal sebagai Kinzhal atau Killjoy.