Cerita Hantu Sungai, Nasib Nikmah, dan Lahirnya Batik Asli Riau...
Satu di antaranya adalah permintaan pembuatan baju batik 1.500 potong yang akan khusus dipakai pada hari Jumat bagi karyawan RAPP.
Pesanan tersebut berdatangan, baik sebagai oleh-oleh tamu RAPP maupun memang menjadi seragam yang dijual di toko, bahkan juga media sosial seperti Instagram. Di sisi lain, RAPP turut memelihara dan memberikan modal bagi rumah batik mereka ini.
Semuanya masuk dalam program pengembangan komunitas masyarakat atau community development (CD), tempat warga seperti Nikmah akhirnya bisa memperbaiki perekonomian keluarganya.
"Alhamdulillah, dulu tinggal menumpang di gubuk, tempat suami kerja jaga kebun orang. Kini kerja setahun setengah (bikin batik) bisa beli kereta (sepeda motor) untuk antar jemput anak sekolah," ujar Nikmah.
"Sekarang juga sudah bangun rumah," tambahnya, lalu mengangguk dan tersenyum. ***