Erick Thohir: Hentikan Polemik JIS Biarkan FIFA yang Menentukan Standarnya
RIAU24.COM - Jakarta International Stadium (JIS) berbuntut polemik. JIS yang semulanya dibangga-banggakan Anies Baswedan sebagai standar FIFA.
Ketum PSSI Erick Thohir, JIS butuh banyak sentuhan agar memenuhi syarat sebagai stadion layak FIFA.
Diantaranya soal akses pintu keluar masuk yang wajib aman dan nyaman bagi penonton.
Beberapa waktu lalu Erick Thohir mengatakan, JIS hanya punya satu keluar, dan ini akan menjadi masalah besar jika digunakan untuk menggelar pertandingan baik nasional maupun internasional.
Lalu beredar video yang mengupas tuntas JIS, di sebuah media sosial bahwa tidak benar JIS hanya punya satu pintu keluar. Disebutkan, dan diperlihatkan JIS punya banyak pintu masuk dan pintu keluar.
Pintu masuk dan keluar berada di semua sisi stadion, dan pernyataan Erick Thohir dianggap ngawur jika menyatakan JIS tidak standar FIFA dan hanya memiliki satu pintu.
Maka polemik soal JIS pun merebak, dan lebih banyak berbau politik bukan perdebatan teknis dengan menunjukkan titik-titik yang dianggap sebagai tidak layak digunakan dan tidak memenuhi standar FIFA.
Debat kusir tak terkendali. Semua berbicara tanpa pemaparan teknis maupun akademis, bahkan juga tidak dikomparasikan dengan aturan FIFA. Harus seperti apa.
Kini tiba-tiba Erick Thohir meminta agar semua polemik soal JIS dihentikan.
Ia meminta agar polemik seputar perbaikan JIS dihentikan karena semua ini dilakukan agar stadion tersebut sesuai dengan standar FIFA, sehingga bisa dijadikan venue Piala Dunia U-17 2023.
Erick Thohir bersama dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, meninjau JIS pada Selasa (4/7/2023).
Hasilnya, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dari stadion berkapasitas 80 ribu itu.
Yakni soal rumput yang sepenuhnya harus diganti, penambahan kantong parkir, hingga pembuatan stasiun sementara.
Perbaikan JIS ini cukup menimbulkan polemik. Sebab, stadion tersebut sempat diklaim sudah sesuai dengan standar FIFA namun kenyataan justru tidak.
Namun Erick Thohir menegaskan agar yang melakukan penilaian FIFA sendiri. FIFA yang akan menentukan apakah JIS sudah sesuai standar atau belum.
“Pertama, standar FIFA itu yang menentukan FIFA, bukan PSSI bukan siapapun. Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua agar bisa sesuai dengan standar FIFA. Karena itu, ini merupakan bagian dari yang dilakukan pemerintah khususnya Menteri PUPR sesuai dengan tugas dari bapak Presiden waktu itu ketika kita memaparkan ke FIFA blueprint transformasi sepak bola, termasuk renovasi 22 stadion,” kata Erick Thohir kepada awak media Selasa (4/7/2023).
“Kedua, kita di sini ingin menyelesaikan supaya aset-aset nasional, stadion-stadion yang 22 jumlahnya yang akan direnov senilai Rp1,9 triliun itu memang sudah standar seperti yang dimaui internasional atau FIFA.,” lanjutnya.
Maka 22 stadion kita lakukan (renovasi) dan Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan ada solusi supaya JIS jadi salah satu stadion yang diusulkan ke FIFA untuk kejuaraan dunia U-17, tegasnya.
“Mungkin polemik yang belakangan terjadi itu bukan polemik yang kita harapkan. Kita hadir disini sama-sama untuk membangun yang namanya stadium sesuai standar yang diinginkan sesuai U-17,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Sementara Menteri PUPR, Basuki Hadimulyo juga menginginkan agar polemik perbaikan JIS ini dihentikan. Karena saat ini semua pihak bergerak kolektif untuk menjadikan JIS agar bisa memenuhi standar FIFA meskipun belum tahu nanti hasil akhirnya akan seperti apa.
“Makannya kita cek sekarang, jangan dijadikan polemik lagi. Semua yang kita lakukan itu secara teknis. Sekarang tidak ada lagi yang kayak gitu. Kita memperbaiki supaya JIS bisa masuk standar FIFA. Itupun masih dipertanyakan, apa sudah pasti atau tidak, belum tentu. Tapi kita upayakan sesuai pengalaman. Seperti itu tadi, kalau rumput di existing jelas tidak akan diterima makannya kita ganti,” katanya.
(***)