Tukang Pengumpul Sampah di Pekanbaru Dapat Bantuan Program BSPS
RIAU24.COM - Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan rehab rumah di Kota Pekanbaru menjadi program yang ditunggu- tunggu dan mendapat dukungan dari masyarakat yang notabene ekonominya tergolong rendah.
Program pemerintah yang diperjuangkan oleh anggota komisi V DPR RI Ir. Effendi Sianipar ini masuk ke kota-kota hingga ke warga pinggiran kota.
Dari informasi yang diperoleh, untuk awal tahun 2023 Effendi Sianipar menyalurkan aspirasinya di Kota Pekanbaru saja sebanyak 199 unit yang tersebar di berbagai kelurahan dan kecamatan di Pekanbaru.
Dengan jumlah bantuan BSPS sebanyak 1.544 unit yang tersebar di berbagai kabupaten- kota di Provinsi Riau.
Bantuan BSPS ini berupa penyaluran dana Rp20 juta, untuk peningkatan kualitas rumah. Dari rumah yang tidak layak menjadi layak dihuni. Baik dari segi konstruksi bangunan, penghijauan yang baik dan juga sanitasi.
Salah seorang penerima bantuan BSPS Ardi warga Kelurahan Air Hitam, Kota Pekanbaru mengucapkan terimakasih kepada Effendi Sianipar karena telah memperjuangkan dan mengusulkan aspirasinya, hingga sekarang sudah layak dihuni untuk keluarga.
"Tidak pernah terpikirkan sama saya bang dapat bantuan seperti ini, dapat bantuan 20 juta lumayan kan itu dan dalam waktu tak sampai 2 bulan rumah kami sudah selesai dan aman dari ularkan bang," ucap Ardi kepada wartawan, Selasa (2/8/2023).
Ardi mengaku dengan pendapatannya Rp1 juta per bulan dari pengumpul sampah, tidak akan mampu dengan cepat memperbaiki rumahnya untuk anak dan istri.
Namun demikian, Ardi mengaku sangat bahagia, kali ini nasib berpihak kepada anak dan istrinya. Hanya kurang dari 2 bulan rumah Ardi sudah layak dihuni nyaman dan aman dari binatang- binatang yang mengancam keluarganya.
Ditambahkan Ardi, untuk tukang yang membantunya memperbaiki rumah adalah tetangganya sendiri sedangkan Ardi selalu membantu tukang bekerja setiap harinya hingga rumah selesai.
"Untuk tukang tetangga kita juga dan aku kenek nya, kalau sewa lagi kan gak cukup uang kita untuk keneknya bang," sambung Ardi.
Ardi mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan khususnya kepada Effendi Sianipar beserta timnya telah mengusulkan rumah mereka memperoleh program BSPS ini.
"Rumah yang ditempati menjadi layak baginya dan keluarga tercinta untuk di huni,"ucap dia.
Untuk diketahui, penerapan Program BSPS dilakukan dengan skema padat karya, guna mempertahankan daya beli masyarakat dengan cara memperkerjakan pemilik rumah yang membangun ataupun warga sekitar desa atau kelurahan setempat.
Sebagai Ketua KPB Ardi mengakui, dirinya telah melalui proses kegiatan BSPS dari awal hingga selesai. "Dari awal kita sudah ikut sosialisasi oleh pemerintah dan mengetahui jalannya bantuan ini. Dan saya ikut langsung mencari beberapa toko untuk bisa memasukkan bahan bangunan yang akan diselesaikan senilai Rp17.500.000 sesuai dengan kebutuhan yang di butuhkan rumah layak huni," jelasnya.
Sementara untuk upah tukang, sebut dia di terima dua tahap. Yakni tahap pertama Rp1.250.000 ketika rumah 30 persen.
Kemudian, tahap kedua ketika rumah sudah 100 persen sebanyak Rp1.250.000." Prosedur ini telah di sampaikan oleh pemerintah pada saat sosialisasi kepada kami semua,"jelas dia lagi.
Program BSPS bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dinilai merupakan salah satu program pro rakyat di sektor perumahan yang mampu meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi lebih layak huni dengan dana stimulan dari pemerintah.