Kartel Narkoba Sinaloa di Balik Ancaman Pembunuhan Capres Ekuador
RIAU24.COM - Calon presiden Ekuador Fernnado Villavicencio tewas ditembak usai melakukan kampanye di Quito pada Rabu (9/8) waktu setempat.
Saksi menyebut penembakan yang terjadi sangat cepat Ketika Villavicencio baru keluar dari lokasi kampanye.
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa capres berusia 59 tahun itu tak tertolong usai terkena tembakan di kepala.
Laporan Associated Press mengungkap beberapa waktu lalu Villavicencio pernah mengaku diancam berbagai pihak.
Ancaman itu salah satunya datang dari kartel narkoba Meksiko, Sinaloa, yang kini sayap operasinya sudah melebar hingga Ekuador.
Menurut penasihat kampanye Villavicencio, Patricio Zuquilanda, kliennya itu menerima tiga kali anvaman pembunuhan sebelum akhirnya tewas ditembak.