Kartel Narkoba Sinaloa di Balik Ancaman Pembunuhan Capres Ekuador
RIAU24.COM - Calon presiden Ekuador Fernnado Villavicencio tewas ditembak usai melakukan kampanye di Quito pada Rabu (9/8) waktu setempat.
Saksi menyebut penembakan yang terjadi sangat cepat Ketika Villavicencio baru keluar dari lokasi kampanye.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa capres berusia 59 tahun itu tak tertolong usai terkena tembakan di kepala.
Laporan Associated Press mengungkap beberapa waktu lalu Villavicencio pernah mengaku diancam berbagai pihak.
Ancaman itu salah satunya datang dari kartel narkoba Meksiko, Sinaloa, yang kini sayap operasinya sudah melebar hingga Ekuador.
Menurut penasihat kampanye Villavicencio, Patricio Zuquilanda, kliennya itu menerima tiga kali anvaman pembunuhan sebelum akhirnya tewas ditembak.
Meski sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai siapa dalang di balik pembunuhan ini, namun kartel Sinaloa ikut terseret dalam penembakan Villavicencio.
Lantas bagaimana profil kartel narkoba Sinaloa dan kebrutalannya?
Kartel Sinaloa merupakan salah satu kandidat narkoba terbesar dan terkuat di dunia. Organisasi asal Meksiko ini dipimpin oleh El Chapo alias Si Pendek, atau yang punya nama asli Joaquin Archivaldo Guzman Loera.
Kartel Seinaloa terkenal beringas dan sadis dalam operasinya. bahkan pernah beberapa kali melakukan pembunuhan bengis beberapa tahun belakangan.
Pimpinan Sinaloa, El Chapo. pernah memenggal salah satu kepala korban bernama Hugo Hernandez menggunakan gergaji. Sadisnya, kulit wajah korban juga dikuliti dan dijahit ke sebuah bola.
Associated Press juga pernah melaporkan El Chapo membakar dua orang pria sampai tulang-tulang di tubuh mereka hancur. Mereka pun pernah menyiksa korbannya dengan merendam tubuh korban ke dalam cairan asam.
Kartel Sinaloa beberapa kali terlibat perang berdarah. Pada 2012, mereka memenangkan pertarungan keji melawan kartel Juarez. Sinaloa juga pernah terlibat perang dengan kartel BLO.
Meski pemimpin mereka dipenjara seumur hidup, kartel Sinaloa tetap menjadi salah satu kelompok kejahatan terorganisasi paling kuat di Meksiko.
Aliansi mereka seolah sudah mendarah daging di negara itu dan di sejumlah negara di seluruh dunia.
Ekuador sendiri selama beberapa waktu terakhir menjadi "tambang emas" bagi kartel-kartel narkoba di negara tetangga. Tak heran, Sinaloa juga turut mengembangkan sayap operasinya ke negara Amerika Selatan ini.
Hingga kini, belum diketahui dalang di balik pembunuhan Villavicencio. Pelaku penembakan sendiri tewas dalam baku tembak dengan aparat.
Namun, Villavicencio memang dikenal sebagai sosok yang lantang menentang korupsi dan kehadiran geng kriminal narkoba di tengah masyarakat Ekuador.
(***)