Imam Masykur Korban Penganiayaan 3 TNI Ternyata Juga Pernah Diculik dengan Tebusan Rp 15 Juta
RIAU24.COM - Pemuda asal Aceh, Imam Masykur yang tewas dianiaya karena diculik oleh tiga Anggota TNI ternyata juga pernah menjadi korban penculikan sebelumnya.
Salah satu perwakilan keluarga Imam, Said Sulaiman mengatakan peristiwa itu terjadi jauh sebelum aksi penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oleh tiga anggota TNI.
"Iya (pernah jadi korban penculikan), tapi sudah lama itu, waktu dia ini, kan dia sudah 1,5 tahun di Jakarta, jadi belum sampai 2 bulan, sudah pernah diculik juga. Waktu dia kerja di toko orang," kata Said dilansir dari cnnindonesia.com, Senin (28/8).
Said mengungkapkan, saat kasus penculikan pertama yang menimpa Imam, pelaku juga sempat meminta uang tebusan Rp15 juta. Sehingga, saat itu keluarga langsung mengirimkan uang tebusan dan Imam pun dibebaskan.
zxc1
"Iya waktu itu dibayar sekitar Rp15 juta Sama kalau saya lihat motifnya sama, orang itu dihajar dalam mobil baru minta tebusan," jelasnya.
Menurutnya, tindakan penculikan yang kedua sampai akhirnya menewaskan Imam. Ada kemiripan dengan penculikan pertama yang mana menyasar Imam selaku penjual kosmetik atau obat di daerah tersebut dengan meminta tebusan.
"Karena memang perampok ini memang targetnya orang yang menjual kosmetik, karena yang dipikirnya orang yang jualan kosmetik, ada obat obat lain. Memang perampok ini sudah ngincer kosmetik semua, padahal kan ada toko lain. Orang itu targetnya toko kosmetik," tuturnya.
"Sama kalau saya lihat motifnya sama, orang itu dihajar dalam mobil baru minta tebusan," ucap dia.
"Ngaku dia polisi, malah dia pakai atribut polisi waktu penangkapan itu. Itu kata saksi yang disitu, badannya tegap pakai rompi yg ada tulisannya polisi, kan polisi jadi pasti mundur biar gak ikut campur tapi, langsung sekap," katanya.
Sedangkan untuk penculikan yang pertama, para penculik langsung datang ke toko yang dijaga Imam. Disana tanpa mengaku sebagai Polisi, pelaku langsung membawa Imam secara paksa dan meminta tebusan.
"Nggak ngaku polisi cuman minta tebusan doang. Yang pertama yang turun 1 orang langsung masuk ke toko jadi yang jaga toko ini dorong," katanya.
"(penculikan pertama dan kedua) Sama kalau motifnya saya lihat juga sama. Karena orang itu dipukul dulu kemudian dihajar dalam mobil nah baru minta tebusan," ucap Said.
Sebelumnya, Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar menyatakan ada tiga anggota yang terlibat dalam dugaan penganiayaan itu. Satu di antaranya adalah anggota Paspampres.
Irsyad juga menjelaskan ketiga anggota TNI itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.