Ciri-ciri Baby Blues, Kondisi Mental yang Bisa Dialami Ibu usai Melahirkan
RIAU24.COM - Belum lama ini viral sebuah video memperlihatkan seorang ibu yang disebut ingin melempar anaknya ke rel kereta. Banyak warganet menduga bahwa ibu tersebut mengalami kondisi baby blues.
Terlepas dari kondisi yang dialami oleh ibu tersebut, sebenarnya apa sih itu baby blues? Psikolog klinis Olphi Disya Arinda, M.Psi menjelaskan bahwa masih ada banyak orang yang mengira bahwa kondisi baby blues sama dengan postpartum depression.
"Kalau baby blues itu lebih menggambarkan mood ibu yang didominasi kesedihan dan kegundahan setelah melahirkan. Biasanya bertahan beberapa minggu pasca lahiran dan terjadi 1-2 pasca lahiran," ucap Disya dikutip dari akun X-nya dengan izin yang bersangkutan.
"Kalau Postpartum Depression adalah gangguan klinis dengan gejala depresi yang unik di ibu pasca melahirkan. Gejalanya dapat bertahan sejak 1 bulan hingga beberapa tahun pasca melahirkan. Kondisi paling parah ditandai dengan adanya dorongan menyakiti diri maupun bayi," sambungnya.
Adapun berikut ini adalah beberapa ciri yang ditunjukkan dari seorang ibu yang mengalami baby blues, antara lain:
- Sering menangis tanpa alasan jelas.
- Kerap merasa 'saya tak menyukai diri sendiri' atau 'ini bukanlah saya'.
- Menjadi kurang sabar
- Lebih mudah marah
- Mengalami kegelisahan
- Mengalami kecemasan
- Mudah merasa sedih
- Suasana hati mudah berubah
- Lebih sulit berkonsentrasi
Adapun lebih lanjut, Disya juga menjelaskan ada beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang dalam menghadapi seorang ibu yang mengalami baby blues. Ia menyarankan untuk mengutamakan empati ketika menghadapi ibu yang mengalami baby blues karena hal tersebut tidak mudah untuk dijalani.
"Tips untuk membantu ibu-ibu dengan baby blues atau postpartum depression bisa dilakukan dengan dengerin aja dulu tanpa menghakimi, berikan afirmasi positif dan ingatkan betapa kuatnya ia telah melalui kesulitan ini, dan berikan perhatian bagi ibu juga jangan hanya pada bayi," ucap Disya.
"Selain itu bantu ibu merawat bayi agar bisa beristirahat dengan optimal, ajak ibu happy-happy misal dengan beliin makanan kesukaan, hindari komentar-komentar di depan ibu sampaikan dengan sopan dan jangan maksa, serta berikan ruang dan kepercayaan untuk si ibu agar belajar dan beradaptasi," sambungnya.
Apabila memang sudah memerlukan pertolongan profesional, Disya menyarankan orang terdekat seperti pasangan untuk menemani ibu yang mengalami baby blues pergi ke psikolog klinis atau psikiater. ***