Begini Respons Menpora Terkait Isu Reshuffle di Tengah Dugaan Suap Rp27 M
RIAU24.COM -Menpora Dito Ariotedjo buka suara soal isu reshuffle kabinet Jokowi di tengah dugaan menerima aliran dana Rp27 miliar terkait kasus korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G.
"Ah, jabatan kan datang kapan saja bisa diambil kapan saja. Kita yang penting kerja yang terbaik saja," kata Dito usai menghadiri Hari Peringatan Kesaktian Pancasila di Jakarta Timur pada Minggu (1/10).
Isu reshuffle ini mencuat saat Dito diduga terseret kasus korupsi penyediaan infrastruktur BTS 4G dan pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo Tahun 2020-2022.
Nama Dito belakangan menjadi sorotan usai Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan menyebut bahwa dia telah menyerahkan uang sejumlah Rp27 miliar ke seseorang bernama Dito Ariotedjo.
Pernyataan Irwan muncul saat sidang lanjutan setelah Ketua Majelis Hakim Fahzal Hendri mencecar dia terkait pengeluaran dana yang coba dilakukan untuk menutupi kasus dugaan korupsi.
Dito diduga pihak terakhir yang diberikan uang puluhan miliaran dalam rangka pengaman kasus tersebut.
Irwan mengungkapkan uang puluhan miliar itu dititipkan melalui seseorang bernama Resi dan Windi untuk diberikan ke Dito.
Selain ke Dito, Irwan juga mengaku pernah memberikan Rp15 miliar kepada Edward Hutahaean dan seseorang bernama Wawan sebanyak dua kali pemberian sebesar Rp30 miliar.
Terkait kasus ini, Kejagung RI sebelumnya telah mendalami dugaan adanya aliran uang dalam kasus korupsi penyediaan infrastruktur menara BTS 4G melalui pemeriksaan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo pada 3 Juli 2023.
Dito Ariotedjo membantah dugaan bahwa dirinya pernah menerima uang dari salah seorang tersangka kasus proyek BTS 4G.
Politikus Partai Golkar itu juga mengaku tak mengenal Irwan Hermawan yang mengungkap soal dugaan aliran uang kepada dirinya.
Dalam kesempatan kali ini, Dito menyatakan akan menghormati Kejaksaan Agung (Kejagung) usai Irwan menyatakan telah memberi uang Rp27 miliar ke dirinya.
"Semua proses formil [formal] kita pasti hormati. Kan, saya juga udah diperiksa pada juli udah klarifikasi dan memberikan keterangan," kata Dito.
Dito juga menerangkan akan bersikap kooperatif dan siap hadir jika dipanggil dalam persidangan.
Salah satu yang menurut Dito kooperatif karena sudah menghadiri seluruh proses formal di Kejagung untuk membuktikan dirinya tak terlibat.
(***)