RIAU24.COM -Belakangan ini ramai tetangganya RI tuding dan minta pertanggungjawaban kepada pemerintah Indonesia soal kabut asap. 

Menanggapi tudingan ini, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan jika asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia tidak ada yang melintas ke negara lain, terutama Singapura dan Malaysia. 

"Tidak ada kiriman asap ke negara tetangga seperti yang disampaikan beberapa pihak. Atau seperti yang sering terjadi setiap tahun di masa lalu. Sekarang tidak ada lagi," kata Mahfud di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat, Senin (9/10).

Ia memastikan bahwa karhutla kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana penyebarannya hingga ke negara tetangga. 

Mahfud mengakui memang ada ni peningkatan jumlah yitik panas (hotspot) karhutla pada tahun ini. 

Namun, Mahfud memastikan peningkatan tidak lebih parah jika dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2019. 

Kalian pasti bingung, loh kenapa ya bisa-bisanya Malaysia dan Singapura minta tanggungjawab ke Jokowi? 

Sebelumnya, Singapura dan Malaysia menyinggung asap karhutlah Indonesia sebagai penyebab turunnya kualitas udara negara mereka. 

Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura bilang kalau kualitas udara bisa memasuki angka tidak sehat jika pada akhir pekan karhutla terus terjadi di Indonesia.

NEA mencatat ada peningkatan jumlah titik panas di Sumatera.  

Menurut Data NEA ada 212 hotspot yang terdeteksi dan pada kamis (5/10) naik sekitar 65 hotspot. 

Tak hanya Singapura, Malaysia juga mengirim surat ke pemerintah Indonesia sebagai upaya mengatasi kabut asap lintas batas akibat karhutla yang. 

(***)