Kebiasaan yang Bikin Orang Darah Tinggi, Salah Satunya Kebanyakan Makan Mi Instan
RIAU24.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi jelas tak boleh disepelekan. Pasalnya, penyakit ini bisa menjadi pemicu beragam penyakit lainnya. Stroke misalnya, pada kebanyakan kasus dipicu oleh hipertensi sebagai faktor risiko utamanya.
Sudah banyak yang mengetahui, kebiasaan terlalu banyak makan garam atau hidangan asin menjadi pemicu darah tinggi. Sebagaimana dijelaskan oleh dokter spesialis saraf sekaligus anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh) Prof Dr dr Yuda Turana, SpS, salah satu makanan sehari-hari dengan kandungan garam yang tinggi adalah mi instan.
Ditegaskannya, kandungan garam pada satu bungkus mi instan saja sudah melebihi batas maksimal kebutuhan garam dalam sehari.
Tentunya, risiko darah tinggi akan semakin tinggi jika kebiasaan makan mi instan tersebut dibarengi dengan merokok, konsumsi minuman beralkohol, serta tingginya tingkat stres yang mungkin dipicu oleh beban kerja.
"Alkohol, merokok, lalu orang Asia cenderung ada 'morning hypertension'. Hati-hati pagi-pagi sudah mau kerja, jangan sampai stres di tempat kerja. Kemudian orang kurang exercise (aktivitas fisik), merokok, itu (faktor risiko hipertensi)," terang dr Yuda saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut juga, dr Yuda menegaskan bahwa darah tinggi merupakan faktor risiko utama serangan stroke. Walhasil, kondisi ini tak boleh disepelekan. Terutama mengingat, kini orang-orang berusia muda dengan kisaran usia 20-30 tahun pun tak lepas dari ancaman serangan stroke.
"Stroke faktor risiko utamanya adalah hipertensi, khususnya di Indonesia. Banyak faktor risiko lainnya (seperti) diabetes, stres di tempat kerja. Tapi hipertensi risikonya paling tinggi," tegas dr Yuda.