Antara Kopi Robusta dan Arabika, Manakah yang Lebih Sehat?
RIAU24.COM -Jenis biji kopi seperti robusta dan arabika juga berpengaruh pada rasa kopi. Tapi mana jenis kopi yang lebih sehat?
Membicarakan tentang kopi, tak akan habis dalam waktu satu jam bahkan hingga satu hari.
Ada banyak aspek menarik tentang kopi yang bisa digali.
Misalnya tentang biji kopi, cara menyeduh kopi, penyajian kopi.
Secangkir kopi dikenal banyak manfaatnya untuk kesehatan, salah satunya membantu mengurangi penurunan fungsi otak, mengurangi risiko penyakit diabetes sampai meningkatkan kinerja mental dan konsentrasi.
Dilansir dari Sports Keeda (22/11), ada beberapa jenis kopi yang memiliki manfaat berbeda. Seperti kopi robusta dan arabika, keduanya memiliki manfaat kesehatan tersendiri.
Kira-kira mana yang lebih sehat dari dua jenis kopi ini?
1. Rasa dan Aroma Kopi
Kopi robusta dikenal memiliki aroma dan rasa yang kuat dan cenderung kasar. Namun kopi robusta punya rasa yang netral dan kurang bervariasi.
Sebelum disangrai, biji kopi robusta memiliki aroma seperti kacang-kacangan namun ketika sudah disangrai aromanya tak terlalu nikmat, demikian juga saat sudah diseduh. Tapi soal rasa, kopi robusta cocok buat pecinta kopi strong.
Berbeda dengan kopi arabika. Kopi ini punya varian aroma dan rasa yang sangat variatif. Saat belum disangrai, biji kopi arabika mengeluarkan aroma segar seperti buah blueberry.
Saat sudah disangrai, kopi arabika mengeluarkan semburat aroma wangi mulai dari bunga, buah hingga kacang-kacangan.
Saat dicicip kopi arabika punya rasa yang tak kalah kaya, kandungan gula yang lebih tinggi pada kopi arabika menjadikan kopi ini terasa manis dan asam.
Aroma dan rasa yang bervarian ini menjadikan kopi arabika disarankan untuk dinikmati secara original tanpa tambahan gula.
Rasa dan aroma kopi arabika juga mendapat pengaruh dari tanaman di sekitarnya, misalnya di sekitar kebun kopi ada tanaman rempah maka kopi juga akan menghasilkan semburat rasa rempah.
2. Kadar Kafein
Kopi arabika memiliki kandungan kafein di kisaran 0,9-1,4 persen. Jumlah kafein yang cenderung rendah ini membuat kopi arabika terasa lembut dan tidak pekat saat sudah diseduh.
Kopi arabika juga terbilang nyaman di lambung jadi bagi yang memiliki masalah pada lambung, coba pilih jenis kopi arabika.
Sementara kopi robusta mengandung kafein yang cukup tinggi. Kafein pada kopi robusta ada di kisaran 1,8-4 persen. Kafein yang nendang ini membuat kopi robusta memiliki rasa yang cenderung pahit.
Kebanyakan penikmat kopi robusta adalah kalangan orang tua. Jenis kopi robusta juga banyak dijadikan kreasi sajian seperti kopi susu atau lainnya.
3. Manfaat Kopi
Kopi Arabika
Kopi jenis arabika disebut dapat menurunkan diabetes tipe dua, setelah beberapa penelitian menemukan bahwa Arabika ini mengandung asam klorogenat yang mampu membantu menjaga kadar gula darah.
Begitu juga dengan semanfaat lainnya seperti mencegah penyakit jantung, karena kopi arabika kaya akan antioksidan dan bisa membantu perdangan pada tubuh. Serta menekan resiko terserang penyakit jantung.
Di bagian fungsi koginitif, kafein yang terkandung pada kopi Arabika bisa membantu orang-orang lebih fokus, ingatan lebih kuat dan meningkatkan fungsi kerja otak.
Robusta memang memiliki kadar kafein yang lebih tinggi dari Arabika tapi hal ini bermanfaat untuk mendorong energi. Serta membantu meningkatkan performa dalam aktivitas.
Kopi Robusta juga baik untuk menurunkan berat badan, dan sama-sama bisa mengurangi risiko terserang diabetes tipe dua karena mengandung asam klorogenat.
Selain itu robusta ternyata mampu meningkatkan kesehatan pada pencernaan.
Karena di dalam kopi Robusta terdapat komponen bernama Niacin, yang tugasnya membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah gangguan pada pencernaan.
Kesimpulannya kedua jenis kopi ini memiliki manfaat kesehatannya masing-masing. Selama kopi diminum dalam takaran yang dianjurkan dan tidak berlebihan.
(***)