RIAU24.COM - Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengaitkan dugaan kebocoran data pemilih sarat dengan kepentingan politik.

"(Kalau motifnya) berhimpitan. Bisnis politik dan politik bisnis. Ujung-ujungnya mendistorsi pemilu," sebutnya dikutip dari inilah.com, Kamis 30 November 2023.

Dia pun menyesalkan upaya pembobolan data tersebut. Termasuk menganggap seperti tidak ada antisipasi dari penyelenggara pemilu.

Hendrawan kemudian meminta pemerintah untuk bergerak cepat mengusut sekaligus menyiapkan langkah antisipasi agar peristiwa ini tidak terjadi lagi.

"Harusnya kita pegang 'Hukum Murphy' (Murphy Law), kalau sesuatu bisa salah, maka akan salah. Jadi harus tidak boleh ada toleransi terhadap peluang terjadinya kebocoran tersebut," sebutnya.

Dia menambahkan perlu dilacak dengan teliti sumber kebocoran data pemilih ini, agar tidak menganggu jalannya tahapan-tahapan Pemilu 2024.

Untuk diketahui, peretas anonim bernama Jimbo mengeklaim telah meretas situs KPU dan mengakses data pemilih dari situs tersebut.

Ia kemudian membagikan 500 ribu data contoh dalam satu unggahan di situs BreachForums. Situs ini biasanya digunakan untuk menjual data-data hasil peretasan.