UNRWA: Kiriman Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Dihambat Oleh di Pelabuhan Israel
RIAU24.COM - Organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus bantuan kemanusiaan ke Palestina, UNRWA, mengungkapkan adanya hambatan dalam pengiriman bantuan makanan ke Palestina di pelabuhan Israel.
Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pengiriman bantuan makanan ke Palestina dalam sebulan terakhir diblokir di Pelabuhan Israel.
Bukan hanya itu, dia mengatakan Israel juga menuduh 12 anggota staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Hal itu pun membuat sejumlah negara donor menangguhkan pendanaan hingga menunggu penyelidikan selesai.
Di satu sisi, untuk memulihkan kepercayaan, UNRWA telah memecat staf yang dituduh terlibat dalam serangan itu dan meluncurkan penyelidikan.
"Kami mempunyai lingkungan di sini yang pada saat ini cukup bermusuhan dengan badan tersebut, namun kini ada beberapa keputusan yang mulai berdampak pada kemampuan badan tersebut untuk beroperasi dengan baik," kata Lazzarini, Jumat (9/2) lalu dikutip dari Reuters, Minggu (11/2).
Lazzarini mengatakan UNRWA telah diinformasikan kontraktor yang menyediakan layanan penanganan di pelabuhan Ashdod bahwa pihaknya tidak dapat lagi melanjutkan kerja sama dengan badan tersebut karena mengikuti instruksi dari otoritas Israel.
Akibatnya, pengiriman bantuan dari Turki yang terdiri dari 1.049 kontainer perbekalan termasuk tepung, buncis, gula, minyak goreng terhambat di pelabuhan.
Lazzarini mengatakan jumlah bantuan itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan 1,1 juta orang selama sebulan di Gaza.
Dia mengatakan UNRWA telah memberi tahu Turki tentang penghentian tersebut. Namun, seperti dikutip dari Reuters, belum ada komentar langsung dari pihak berwenang Turki.
Hambatan demi hambatan yang dialami UNRWA itu terjadi ketika Gaza, Palestina, menghadapi darurat kemanusiaan yang semakin meningkat, di mana ratusan ribu orang menghadapi kekurangan dan kelaparan akut setelah empat bulan agresi Israel ke wilayah pesisir yang diblokade negara Yahudi tersebut.
Pekan lalu, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan di platform media sosial X bahwa Israel membatalkan keringanan pajak yang sebelumnya ditawarkan kepada UNRWA.
Lazzarini mengatakan keputusan Menkeu Israel tersebut tidak dikomunikasikan secara formal kepada badan PBB tersebut, dan mereka justru mengetahuinya ketika pernyataan tersebut muncul di platform media sosial.
UNRWA didirikan untuk membantu pengungsi Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka atau melarikan diri selama perang tahun 1948 yang menyertai berdirinya negara Israel.
Mereka masih mendistribusikan bantuan dan memberikan pendidikan kepada keturunan mereka di Gaza, Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur serta Lebanon, Yordania, dan Suriah.
Terbaru, Israel menyampaikan tuduhan bahwa di bawah markas UNRWA di Gaza terdapat terowongan yang menjadi tempat komando Hamas.
(***)