Zulhas Tegaskan Pembagian Kursi Menteri Hak Prerogatif Presiden, Sindir Golkar yang Minta Jatah 5?
RIAU24.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pembagian kursi menteri merupakan hak prerogatif presiden terpilih.
"Itu hak prerogatif presiden, terserah beliau," ucap Zulhas ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Diketahui, saat ini pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul dalam hasil rekaitulasi suara Pilpres 2024.
Pasangan nomor urut dua di Pilpres 2024, itu kemungkinan besar bakal menang satu putaran.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan dirinya kerap berkomunikasi dengan Prabowo termasuk di sela-sela di istana dengan dipimpin Jokowi.
"Ya hari-hari ini (berkomunikasi) dengan Pak Prabowo barusan," ucapnya.
Meski demikian, Zulhas tidak menjawab saat ditanya apakah partai koalisi Prabowo-Gibran sudah mulai bicara tentang penyusunan kabinet.
Zulhas pun enggan berkomentar ketika ditanya soal pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang meminta jatah minimal lima kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, jika resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
“Ya tanya Pak Airlangga dong, tanya kok ke saya,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Airlangga menganggap Partai Golkar berperan besar dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Pernyataan itu didasarkan pada data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, yang mencatat sekitar 75 hingga 85 persen kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin memilih pasangan Prabowo-Gibran sehingga bisa meraih suara 58 persen dan menang sekali putaran pilpres.
“Artinya benar Partai Golkar betul-betul di depan untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3).
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen," ujarnya.
"Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," kata dia, menambahkan.
(***)