Megawati Usulkan Tukar Posisi Dirinya dan Puan Maharani saat Rakernas, Ini Kata PDIP
RIAU24.COM - Megawati Soekarnoputri sempat berseloroh menyinggung soal kursi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP). Megawati sempat menyampaikan ke Puan Maharani 'Gantian jadi Ketum'.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjelaskan bahwa dalam internal PDIP, ucapan Megawati saat pembukaan Rakernas V itu dianggap hanya sebagai candaan.
“Ucapan semacam itu dianggap sebagai candaan, bagi kami dalam internal, itu bukanlah sinyal. Ibu Ketua Umum (Megawati) suka bercanda," ujar Said di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5).
Menurut Said, ucapan Megawati hanyalah lelucon yang tidak harus diartikan secara harfiah bahwa Puan Maharani akan menggantikannya dari posisi tertinggi di PDIP. Dia menekankan bahwa pergantian Ketua Umum selalu dilakukan dalam kongres partai.
"Ibu Ketua Umum dalam pembukaan kemarin, 'Mbak Puan jadi ketua umum, gantian Ibu Ketua Umum yang ke luar negeri', itu hanyalah lelucon dari Ibu Ketua Umum. Kita tidak bisa langsung menafsirkan bahwa Puan akan menggantikannya. Itu bukan sikap Ketua Umum, karena biasanya semua keputusan strategis yang menyangkut internal partai akan ditentukan dalam kongres partai," ucapnya.
Said menyatakan bahwa kongres partai akan diadakan pada April 2025. Dia menjelaskan bahwa proses kongres dimulai dari tingkat ranting, cabang, hingga nasional.
Ketika ditanya tentang kemungkinan nama lain menggantikan Megawati dari posisi Ketua Umum, Said mengatakan bahwa sulit untuk mencari figur pengganti Presiden Kelima RI itu.
“Akan sulit bagi PDIP untuk menemukan penggantinya dalam waktu dekat. Karena saat kita bicara tentang PDIP, kita bicara tentang Megawati Soekarnoputri. Itu adalah fakta. Tidak bisa dihindari," ujarnya.
Meskipun demikian, Said tidak menutup kemungkinan akan adanya regenerasi kepemimpinan di PDIP.
"Ibu akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, percayalah. Ibu Mega adalah orang yang bijaksana. Ia bukanlah orang yang haus akan kekuasaan. Setiap kongres, ia seolah-olah merasa dipaksa. Diminta untuk menjadi Ketua Umum, itulah masalahnya," katanya.
Dia mengajak publik untuk menunggu proses kongres tersebut.
"Kita tunggu saja prosesnya. Tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, PDIP adalah Megawati Soekarnoputri," kata Said.
Sebelumnya, saat berpidato politik dalam pembukaan Rakernas V PDIP pada Jumat, Megawati menggoda Puan untuk saling bertukar posisi.
"Saya, jika beliau pamit, kemarin saya ikut di Bali, lalu ke Mexico. Lalu saya katakan, 'Mari bertukar. Saya akan menjadi Ketua DPR, dan kamu yang menjadi Ketua Umum.' He-he-he," katanya sambil tertawa.
"Bagus sekali, saya yang disuruh duduk di sini. Terus, keadaan di sana berantakan. He-he-he," lanjut Megawati.