Tanda Penggumpalan Darah yang Tidak Boleh Disepelekan
RIAU24.COM - Pembekuan atau penggumpalan darah adalah suatu mekanisme yang berperan penting dalam proses penyembuhan tubuh. Namun terkadang, penggumpalan darah dapat terjadi secara abnormal sehingga memicu gangguan kesehatan yang serius.
Normalnya, penggumpalan darah terjadi ketika tubuh mengalami luka atau cedera. Proses ini bertujuan untuk mengendalikan perdarahan dan mempercepat penyembuhan luka.
Meskipun begitu, penggumpalan darah juga dapat terjadi di saat yang tidak diperlukan. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama jika penggumpalan darah terjadi di pembuluh darah yang berada di dekat organ tubuh yang penting.
"Ketika gumpalan darah terbentuk di sistem yang lebih dalam, hal ini bisa menimbulkan rasa sakit dan sangat berbahaya," ujar pendiri Vein Treatment Center di New York, Luis Navarro, MD, dikutip dari Prevention.
Gumpalan darah seperti ini dikenal juga dengan istilah blood clot atau deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat menghalangi sirkulasi darah dan mengganggu fungsi organ tubuh.
Beberapa orang lebih rentan terhadap DVT tanpa dirinya sadari. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala penggumpalan darah, sehingga upaya penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin.
Apa saja gejala penggumpalan darah yang dapat membahayakan? Berikut ulasannya.
Kaki atau lengan bengkak merupakan salah satu gejala DVT yang paling umum. Ini terjadi ketika gumpalan darah menghalangi sirkulasi, sehingga membuat darah menumpuk di belakang gumpalan tersebut dan menyebabkan pembengkakan.
Waspadai jika muncul bengkak pada tangan atau kaki dengan sangat cepat, terutama jika disertai rasa sakit.
2. Nyeri pada Kaki atau Lengan
Nyeri akibat DVT biasanya muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti bengkak atau kemerahan. Namun pada beberapa kasus, nyeri bisa muncul tanpa gejala penyerta lain.
Nyeri akibat gumpalan darah juga kerap disalahartikan sebagai kram atau ketegangan otot. Akibatnya, kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis hingga menyebabkan komplikasi yang serius.
3. Kemerahan pada Kulit
DVT juga bisa menyebabkan gejala berupa kemerahan pada kulit yang mirip dengan memar. Biasanya, area yang mengalami kemerahan akan terasa hangat saat disentuh.
4. Nyeri Dada
Gejala ini muncul ketika DVT berpindah ke paru-paru dan menyebabkan terjadinya emboli paru. Nyeri dada akibat emboli paru ini biasanya cenderung lebih tajam dan menusuk, serta terasa semakin parah saat menarik napas panjang.
5. Sesak Napas
Gumpalan darah di paru-paru dapat juga memperlambat aliran oksigen. Akibatnya, tubuh merasa sering merasa tidak berstamina atau kehabisan napas bahkan saat melakukan aktivitas ringan, seperti menaiki anak tangga.
6. Batuk Tanpa Penyebab yang Jelas
Batuk yang tak kunjung sembuh juga dapat menjadi salah satu gejala DVT, terutama jika disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas atau nyeri dada. Biasanya, batuk yang disebabkan DVT bersifat kering. Namun terkadang, batuknya juga bisa mengeluarkan lendir atau darah.
7. Jantung Berdebar Kencang
Ketika sirkulasi darah terganggu, aliran oksigen pun akan ikut berkurang. Untuk mengimbangi hal tersebut, jantung akan berdetak semakin cepat.
"Merasa dada berdebar dan kesulitan bernapas panjang bisa jadi merupakan tanda tubuh Anda mengirimkan sinyal SOS bahwa ada emboli paru yang bersumbunyi di paru-paru Anda," tutur ahli neuroradiologi George P Teitelbaum. ***