RIAU24.COM - Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan melakukan serangan udara di beberapa lokasi di Yaman. AFP melaporkan mendengar ledakan keras di ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida pada malam hari dari Kamis hingga Jumat (31/5/2024).
Saluran televisi Al-Masirah juga mengatakan serangan menargetkan infrastruktur telekomunikasi di kota Taez.
Dilaporkan bahwa "beberapa" orang tewas atau terluka dalam serangan tersebut meski belum bisa diverifikasi.
Dalam keterangannya AS dan Inggris mengklaim serangan dilakukan untuk melemahkan kemampuan kelompok Huthi dalam melakukan serangan terhadap kapal maritim.
Militer AS yang bertugas di Timur Tengah, Komando Pusat AS (CENTCOM), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa total 13 lokasi yang dikuasai Huthi menjadi sasaran.
"Serangan diperlukan untuk melindungi pasukan kami, menjamin kebebasan navigasi, dan membuat perairan internasional lebih aman dan terjamin," ujarnya.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat-pesawatnya melancarkan serangan dalam operasi gabungan.
Sama dengan AS, Inggris mengatakan ini untuk menurunkan kemampuan Houthi dalam melakukan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden.
Sejak Januari, AS dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok itu di jalur perairan penting tersebut.
Namun serangan tersebut tidak memberikan efek jera bagi kelompok Houthi, yang telah berjanji untuk menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris serta semua kapal yang menuju pelabuhan Israel.
Baca Juga: Jembatan Runtuh Di Brasil, Asam Sulfat Tumpah Ke Sungai Picu Krisis Ekologis
Sejak November kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di sekitar Laut Merah dan Teluk Aden, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, tempat Israel berperang dengan kelompok militan Hamas sejak 7 Oktober.
Kelompok Houthi yang didukung Iran mengatakan bahwa mereka telah menyerang kapal curah milik Yunani dan beberapa kapal lainnya sebagai tanggapan atas serangan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Rabu lalu.
(***)