Inggris, AS, dan Kanada Menuduh Rusia Ikut Campur dalam Pemilihan Moldova
RIAU24.COM - Inggris, AS dan Kanada telah bersama-sama memanggil Rusia karena merencanakan untuk mempengaruhi pemilihan presiden Moldova mendatang dan referendum tentang keanggotaan Uni Eropa akhir tahun ini.
Ketiga pemerintah dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari pertama KTT G7, menuduh aktor Rusia menyebarkan kebohongan dan terlibat dalam kampanye campur tangan politik yang telah berlangsung lama yang bertujuan melemahkan lembaga-lembaga demokrasi Moldova.
Ketiga negara itu mengatakan Moskow berusaha melemahkan presiden Moldova yang pro-barat, Maia Sandu, sebelum pemilihan presiden berikutnya dan referendum tentang keanggotaan Uni Eropa. Kedua pemungutan suara dijadwalkan pada 20 Oktober.
Bekas negara Soviet yang berbatasan dengan Ukraina telah lama khawatir Rusia ikut campur dalam urusan internalnya, khususnya di wilayah Transnistria yang memisahkan diri yang didukung Kremlin dan wilayah selatan otonom Gagauzia.
Pemerintahan Sandu telah menjadi pendukung setia Ukraina dalam konfliknya dengan Moskow.
Menurut pemerintah Inggris, AS dan Kanada, aktor-aktor Rusia berusaha untuk menimbulkan pandangan publik negatif tentang Sandu, pemerintah barat dan prospek keanggotaan Moldova di Uni Eropa.