Windows Sedunia Tumbang, Ini Tanggapan Bos Microsoft
RIAU24.COM - Pada Jumat (19/7), para pengguna PC berbasis Windows di seluruh dunia mengeluhkan komputer mereka mengalami blue screen of death (BSOD) mendadak.
Pengguna tersebut lokasinya tersebar luas, dari mulai India, Jepang, Kanada, sampai Australia. Sejumlah pengguna di Indonesia pun terkena dampaknya. 'Bencana' ini tercatat mempengaruhi setidaknya 8,5 juta perangkat Windows di seluruh dunia.
Penyebab crash massal ini disebut berasal dari CrowdStrike, perusahaan penyedia solusi keamanan cyber. CEO CrowdStrike George Kurtz, mengungkapkan pihaknya terus bekerja mengatasi persoalan tersebut.
"CrowdStrike secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows. Host Mac dan Linux tidak terpengaruh," tulis George Kurtz, presiden dan CEO CrowdStrike.
Menurutnya, kejadian ini bukan insiden keamanan atau serangan cyber. Masalah telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. "Tim kami dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike," cetusnya.
Dikutip dari pernyataan di blog resmi Microsoft, raksasa software tersebut menyebutkan jumlah perangkat yang terdampak, kurang dari 1% dari seluruh mesin atau perangkat berbasis Windows.