Beda Fungsi, Ini Arti Nama Google dan TikTok
Istilah itu diciptakan tahun 1920 oleh Milton Sirotta, ponakan matematikawan Edward Kasner yang berusia 9 tahun.
Milton sering merujuk angka itu di buku Mathematics and the Imagination yang diterbitkan tahun 1940. Alasan anak laki-laki itu adalah bahwa jumlah yang konyol itu layak mendapat nama yang sama konyolnya.
Ketika Larry Page dan kawan-kawan bertukar pikiran tentang nama perusahaan, seseorang menyarankan untuk menamainya Googol. Lalu, Larry bertanya pada temannya apakah domain tersebut tersedia. Namun, teman tersebut rupanya salah mengeja kata menjadi Google, yang menurut Page lebih baik dan lahirlah Google Inc.
Dengan kata lain, salah satu mesin pencari terkuat di dunia diberi nama lantaran kesalahan ketik di bilah pencarian.
Sebelumnya, dikutip detikINET dari All that Interesting, mereka sempat berencana menamai mesin pencari itu Backrub, karena program tersebut menggunakan backlink untuk mencari.
"Sean Anderson sesama mahasiswa PHD dan Larry berada di kantor mereka, menggunakan papan tulis, coba memikirkan nama yang bagus, sesuatu yang berhubungan dengan pengindeksan sejumlah besar data. Sean secara lisan menyarankan kata 'googolplex', dan Larry menjawab secara lisan dengan bentuk singkatnya, googol," kata Ilmuwan komputer Stanford David Koller.