Sosok Yahya Sinwar Pemimpin Baru Hamas Gantikan Ismail Haniyeh Rupanya Paling Ditakuti Israel dan AS
RIAU24.COM - Yahya Sinwar resmi ditunjuk menjadi Kepala Biro Politik Hamas Palestina.
Sinwar dipilih untuk menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Ismail Haniyeh, yang dibunuh agen Israel di Iran beberapa hari lalu.
Terkait hal itu, Ustaz Hilmi Firdausi atau Gus Hilmi turut menyampaikan pandangannya.
Menurutnya, Yahya Sinwar adalah sosok yang paling ditakuti dan dicari Israel.
“Yahya Sinwar…sosok yg paling ditakuti dan dicari Israel, kini ditunjuk memimpin H4M45. Beliu berbeda dgn Allahuyarham Ismail Haniyah yg lebih moderat. Yahya Sinwar adalah seorang fighter dan ahli strategi perang. Beliaulah master mind Brigade Izzudin Al Qassam dan dianggap Israel sbg otak serangan 7 Okt,” tulis Gus Hilmi, dikutip dari akun pribadinya di X.
“Berkat racikannya, Al Qassam terus sanggup meladeni tentara zionis hingga mendekati bulan ke 11. Kebayang kan, H4M45 akan menjadi seperti apa dibawah Yahya Sinwar ? Ya benar sekali ! H4M45 akan lebih menakutkan & mengerikan bagi zionis la’natullah. Nashrun minallah wa fathun qoriib,” sambung Hilmi Firdausi, dikutip Rabu (7/8/2024).
Untuk diketahui, Yahya Sinwar lahir di Khan Younis 29 Oktober 1962. S
inwar menjadi sosok penting dalam terbentuknya sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, pada 1991 silam.
Sinwar dikenal sebagai salah satu pejabat tinggi Hamas yang paling keras.
Keberaniannya sudah muncul sejak usianya masih muda, saat menjadi aktivis di Universitas Islam Gaza.
Seperti halnya Haniyeh, Sinwar juga menjadi musuh nomor satu bagi militer Israel.
Di bawah komandonya, unit paramiliter Hamas kerap berhasil menghantam tentara zionis yang memasuki Gaza.
Sinwar juga adalah anggota awal Hamas saat baru didirikan oleh Syeikh Ahmad Yasin pada 1987.
Ia bahkan sempat dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pemerintahan zionis Israel pada 1988.
Setelah tertangkap, Sinwar menghabiskan waktu selama 23 tahun di dalam penjara Israel dimana Sinwar mulai belajar bahasa Ibrani dan menjadi ahli dalam urusan Israel dan politik dalam negeri.
Ia kemudian dibebaskan pada 2011, setelah menjadi bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara Israel, Gilad Shalit, yang disandera oleh pasukan Hamas.
Tak butuh waktu lama, pada 2012 Sinwar kembali aktif dalam Biro Politik Hamas hingga lima tahun kemudian ia ditunjuk menjadi Kepala Biro Politik Hamas di Gaza.
(***)