Begini Proses Pembuatan Istana Garuda di IKN
RIAU24.COM - Menjadi tempat tinggal baru Presiden Indonesia, desain gedung Istana Garuda beberapa waktu lalu dikritik lantaran disebut memiliki aura mistis. Terkait hal ini, sang desainer Nyoman Nuarta angkat bicara.
Menurutnya desain istana berbeda dengan proyek bangunan biasa seperti rumah atau hotel. Sehingga pembuatan desain dan strukturnya sangat dipertimbangkan dengan matang. Baik aspek artistik ataupun teknisnya.
Ia tidak memikirkan kritik yang menyebut Istana Garuda memiliki aura mistis. Namun, ia ingin Istana Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak memiliki kesamaan dengan istana negara lainnya sehingga memiliki ciri khas dan kewibawaan.
"Jadi kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing masing lah. Tapi kita membuat itu tentu istana itu agar berwibawa. Kita butuh wibawa itu," katanya dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (11/8/2024).
Gunakan Rangka yang Mampu Tahan Ratusan Tahun
Nyoman menjelaskan, perancangan desain Istana Garuda melibatkan 44 orang ahli. Dari profesor, doktor ahli tanah, dan spesialis lainnya demi menciptakan aspek keamanan dan ketahanan bangunan.
Ia tidak memungkiri selam proses pembangunan banyak ahli yang membantu meskipun ide awal dari dirinya sendiri. Contohnya, untuk mengatasi panas dan kondisi termal dalam ruangan Nyoman dibantu oleh ahli yang menggunakan perangkat lunak canggih seperti smart geometrik untuk melakukan riset dan pengujian.
"Betul ide dari saya, tapi pembuktiannya saya kan nggak sanggup, saya bukan ahlinya. Misalnya panas ruangannya, termal ruangan itu berapa? Kalau ditanya begitu saya nggak bisa jawab, yang ngejawab ahli saya," bebernya.
Tidak hanya aspek artistik, aspek teknis menjadi perhatian yang serius. Meski ia merancang strukturnya, perhitungan detail seperti ketebalan baja tetap dilakukan oleh para ahli.
"Saya mendesainnya, strukturnya saya desain, tapi menghitungnya, misalnya ketebalan baja harus sekian, pelat ini harus 3 cm, harus 4 cm, kan yang ahlinya yang tahu hitungannya. Tapi saya yang kasih desainnya," tutur Nyoman.
Aura mistis yang dikritik publik terlihat karena Istana Garuda bak menampakkan warna gelap. Tampak depan Istana Garuda menggunakan bahan kuningan yang akan berubah warna. Proses ini bernama Patina.
Perubahan warna ini tergantung keadaan alam. Karena kelembaban alam bangunan pelan-pelan akan oksidasi dan berubah ke warna biru toska.
Rangka belakang Istana Garuda terbuat dari perforated. Perforated merupakan plat bolong-bolong dari bahan baja tahan cuaca. Ia mengatakan, warna ini mampu membuat baja tahan hingga ratusan tahun lamanya. Dari kemerahan, baja kan berubah gelap dalam waktu 1-2 tahun.
"Nah itu pertama dia kemerahan tadi, tergantung cuaca begitu, kena hujan, kemudian dia lama-lama tambah gelap. Dan itu sudah terbukti ratusan tahun umurnya," papar Nyoman.
Nyoman menegaskan, membangun Istana Presiden bukanlah tugas yang mudah. Karena melibatkan banyak persyaratan keamanan yang ketat.
"Ini bukan sebatas bikin hotel, bikin rumah, bikin apartemen, nggak begitu. Apalagi bakal ditempati orang nomor satu di Indonesia dan tamunya juga orang nomor satu (kepala negara) di dunia," tutupnya. ***