Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Inginkan Kesepakatan Gencatan Senjata, Mediator Memberi Tahu Israel
Meskipun mediator Qatar dan Mesir mengatakan bahwa Yahya Sinwar menginginkan kesepakatan gencatan senjata, Hamas pada hari Minggu meragukan partisipasinya dalam putaran baru pembicaraan pada hari Kamis (15 Agustus).
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan pihaknya menuntut mediator untuk mempresentasikan rencana untuk mengimplementasikan apa yang mereka presentasikan kepada gerakan dan disepakati pada 2 Juli, "berdasarkan visi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), dan untuk memaksa pendudukan untuk melakukannya, alih-alih pergi ke putaran negosiasi lebih lanjut atau proposal baru."
Mengapa sikap Hamas ini?
Mengutip para pejabat, CNN melaporkan bahwa sikap Hamas ini dipengaruhi oleh serangan Israel di kompleks kompleks sekolah Al-Tabin di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 100 orang.
Kompleks sekolah itu menampung keluarga Palestina yang mengungsi. Serangan Israel menuai kecaman internasional.
Salah satu dari dua sumber Israel di atas lebih lanjut mengatakan kepada jaringan bahwa pejabat AS menjelaskan kepada rekan-rekan Israel mereka bahwa waktu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sekarang adalah untuk menghindari perang regional yang lebih luas.