Dipakai Jokowi di HUT RI, Ini Makna Baju Adat Kutai dan Banjar
"Baju ini dipergunakan Sultan pada saat upacara penting pada masa kesultanan Kutai Kartanegara dan pada saat upacara erau sebagai upacara terbesar dan termegah yang diselenggarakan di kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura," katanya.
Pakaian Kustin untuk mempelai laki-laki memakai kopiah bundar tinggi 15 sentimeter (cm) yang dinamakan setorong. Bagian bawahnya lebih besar dari bagian atasnya dan berpasmen yang berwarna keemasan. Bagi depan setorong, dihiasi dengan lambang yang berwujud wapen.
Wapen tersebut disesuaikan dengan tingkatan gelarnya, seperti seorang Aji memakai wapen Aji, Aji Bambang memakai wapen Aji Bambang, dan seterusnya. Bahannya dari belederu berwarna hitam. Lengan panjang dan kerah tinggi. Ujung lengan, kerah serta bagian dada berhias pasmen.
Celana yang dipakai adalah celana panjang warna sama dengan baju. Di luar celana, dikenakan dodot rambu, yaitu semacam kain panjang yang ujungnya diberi hiasan rumbai-rumbai berwarna keemasan. Pada bagian belakang kain menjuntai hingga ke tumit, sedangkan bagian muka hingga ke lutut.
Alas kaki memakai selop kulit berwarna hitam. Perhiasan terdiri dari kalung bersusun disematkan di baju bagian dada.
Mengutip dari penjelasan pembawa acara di upacara penutupan, Sabtu (17/8) sore, baju Adat Baamar Galung Pancar Matahari berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Baju adat ini memiliki makna bersinar layaknya matahari.