Bos Telegram Pavel Durov Diselidiki Atas Dugaan Tindakan Kekerasan Serius Terhadap Anaknya
RIAU24.COM - Bos Telegram kelahiran Rusia Pavel Durov juga diselidiki atas tindakan kekerasan serius terhadap anaknya di Prancis, kantor berita AFP melaporkan mengutip sumber.
Dia ditahan pada hari Sabtu (24 Agustus) sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan terorganisir di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Sebelumnya, kantor kejaksaan Paris mengatakan pada Rabu (28 Agustus) bahwa, "hakim investigasi telah mengakhiri penahanan polisi Pavel Durov dan akan membawanya ke pengadilan untuk penampilan pertama dan kemungkinan dakwaan.”
Penyelidikan itu diluncurkan oleh kantor kesejahteraan anak Prancis baru-baru ini dan berkisar pada putra Durov yang lahir pada 2017, yang sekarang tinggal di Swiss setelah meninggalkan Prancis.
Eksekutif berusia 39 tahun itu akan muncul di pengadilan pada hari Rabu menghadapi kemungkinan tuduhan atas 12 pelanggaran yang berkaitan dengan pengelolaannya di Telegram.
Tuduhan terhadap Durov