Krisis Asia Barat: Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Pindah ke Lokasi yang Aman Saat Situasi Makin Memanas
RIAU24.COM - Di tengah laporan tentang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel pada hari Jumat (27 September), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah pindah ke lokasi yang aman dengan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan.
Kantor berita Reuters melaporkan mengutip pejabat di Teheran bahwa Iran terus-menerus berhubungan dengan proksinya di Gaza dan Lebanon untuk menentukan langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Khamenei pada hari Sabtu juga mengutuk kebijakan ‘picik’ Israel setelah serangan di Lebanon.
"Pembantaian orang-orang yang tidak berdaya di Lebanon sekali lagi mengungkapkan keganasan anjing gila Zionis kepada semua orang, dan membuktikan kebijakan picik dan bodoh dari para pemimpin rezim yang merebut," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan informasi apa pun tentang nasib Hizbullah.
Sebagian besar pemimpin senior tersingkir
Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa ‘sebagian besar’ pemimpin senior Hizbullah telah terbunuh setelah mengumumkan kematian Hassan Nasrallah.
Sebelumnya, panglima Angkatan Darat Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mempersiapkan serangan terhadap Nasrallah untuk waktu yang lama.
"Serangan ini dipersiapkan untuk waktu yang lama, dieksekusi pada saat yang tepat dengan presisi tinggi, dan sekarang kami bergerak maju dengan persiapan yang cermat untuk langkah selanjutnya," kata kepala militer Israel Herzi Halevi, dalam sebuah video yang dirilis oleh militer.
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengucapkan selamat kepada IDF atas pembunuhan Nasrallah tersebut dalam sebuah posting di X.
"Saya mengucapkan selamat kepada lembaga keamanan, IDF dan Angkatan Udara atas penghapusan pembunuh rabi Hassan Nasrallah. Biarlah semua musuh kita tahu bahwa siapa pun yang menyerang Israel adalah anak maut. Ini adalah pencapaian penting untuk pencegahan dan keamanan Negara Israel," postingnya, untuk mendukung tindakan anti-Hizbullah pemerintah di Lebanon.
(***)