Dinilai Penting, Pertemuan Prabowo-Megawati Berdampak Pada Relaksasi Politik Pasca Pilpres
RIAU24.COM -Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, pertemuan antara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai penting untuk dilakukan.
Meski belum ada kepastian mengenai waktu dan tempat, pertemuan diharapkan dapat terwujud, sehingga bisa mengurangi ketegangan politik menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
“Secara personal, pertemuan Prabowo-Megawati ini penting untuk merelaksasi otot-otot politik keduanya maupun pendukungnya pasca pilpres,” ujar Agung saat dihubungi, Minggu (6/10/2024).
Di samping itu, pertemuan tersebut juga bisa menjadi sinyal bagi publik bahwa hubungan keduanya tetap terjaga dengan baik, meski saling bersaing pada Pemilu 2024.
Agung menambahkan bahwa secara institusional, Prabowo sebagai presiden terpilih perlu menjalin hubungan politik yang baik dengan semua kepala negara terdahulu.
Dia mencontohkan komunikasi intens yang sudah dilakukan Prabowo terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Secara institusional pertemuan ini relevan agar Prabowo sebagai presiden terpilih bisa merajut kohesi politik dengan presiden manapun. Karena sebelumnya telah intensif berkomunikasi dengan Presiden Jokowi dan Presiden SBY,” kata Agung.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo secara terbuka menyatakan harapannya untuk bisa bertemu Megawati, sebelum dilantik sebagai presiden RI pada 20 Oktober 2024.
“Mudah-mudahan sebelum pelantikan (bertemu Megawati), mudah-mudahan,” ucap Prabowo setelah acara pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR RI periode 2024-2029 di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Meski belum ada kepastian mengenai kapan waktu pertemuan ataupun lokasinya, pihak Prabowo dan Megawati memastikan bahwa ada keinginan kuat dari kedua tokoh itu untuk bertemu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa kakaknya sudah menunggu pertemuan dengan Megawati selama dua tahun.
“Pak Prabowo sudah menunggu dua tahun. Dua tahun," kata Hashim dengan nada serius.
(***)