Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar Tinggalkan Instruksi Terakhir yang Ditulis Tangan dalam Dokumen Rahasia
RIAU24.COM - Pemimpin Hamas yang terbunuh Yahya Sinwar dilaporkan meninggalkan instruksi tulisan tangan tentang apa yang harus dilakukan dengan sandera Israel jika dia terbunuh, dokumen yang ditemukan pada hari Jumat menunjukkan.
Ini terjadi lebih dari seminggu setelah Sinwar terbunuh saat dia berlindung di sebuah gedung di Rafah.
Dokumen rahasia terdiri dari tiga halaman robek yang ditulis olehnya beberapa saat sebelum kematiannya.
Menurut gambar dokumen yang diperoleh dan diterbitkan oleh surat kabar Palestina Al-Quds, Sinwar menulis, "Jaga nyawa tahanan musuh dan amankan mereka, karena mereka adalah alat tawar-menawar di tangan kita."
Dia percaya bahwa menjaga sandera tetap hidup sangat penting untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara.
Dokumen itu lebih lanjut menyebutkan lokasi tawanan Hamas dan berbicara tentang memberi penghargaan kepada para militan yang menyelesaikan tugas mereka.