RIAU24.COM - Banyak orang di Amerika Serikat kesal dengan terpilihnya kembali Donald Trump. Beberapa orang mengorganisir protes anti-Trump di AS.

Lebih dari ribuan orang di kota-kota besar AS termasuk, New York dan Seattle, telah menunjukkan frustrasi mereka terhadap Donald Trump.

Pada hari Sabtu, protes anti-Trump pecah di New York City.

Para demonstran terlihat memprotes hak-hak pekerja dan keadilan imigran.

Kerumunan orang berkumpul di luar Trump International Hotel and Tower di 5th Avenue.

Mereka memegang tanda yang bertuliskan, "Kami tidak akan mundur".

Protes anti-Trump juga terjadi di Washington DC, di mana peserta Women's March memprotes di depan Heritage Foundation, dengan papan nama bertuliskan "Anda tidak pernah sendirian" dan "Wanita yang berperilaku baik tidak membuat sejarah".

Para pengunjuk rasa meneriakkan, "Kami percaya bahwa kami akan menang!"

Protes serupa terjadi di Seattle, di mana para demonstran berkumpul di luar Space Needle pada hari Sabtu.

Poster protes itu beredar di media sosial, "Pawai dan Rapat Umum untuk Memprotes Trump dan mesin perang dua partai", katanya.

Postingan itu mengatakan, "Kami mengutuk dorongan politik AS yang terus berlanjut. Hak sedang dilucuti dan politisi kita tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya. Jika Anda sama marahnya dengan kami, bergabunglah dengan kami dan buat suara Anda didengar!"

Beberapa orang memprotes Donald Trump di Chicago dan Philadelphia.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Trump Hotel untuk menunjukkan kemarahan mereka terhadap hasil pemilihan.

Sky News melaporkan bahwa para demonstran meneriakkan undang-undang senjata, hak trans, dan hak reproduksi.

RFI melaporkan seorang pengunjuk rasa sedang memegang papan yang bertuliskan, "Fasisme – Tidak Diterima di Philly."

Ia menambahkan, "Hasil pemungutan suara sangat memprihatinkan."

Pemerintah Philadelphia menerbitkan angka yang menunjukkan 528.783 warga Philadelphia, atau 78,29 persen memilih Kamala Harris, tetapi jelas, suasana nasional berbeda.

(***)