Krisis Asia Barat: Lebanon Sedang Pelajari Proposal Gencatan Senjata AS Dalam Konflik Israel-Hizbullah
RIAU24.COM - Lebanon mengatakan pada hari Jumat (15 November) bahwa mereka sedang mempelajari proposal gencatan senjata Amerika Serikat (AS) untuk konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah yang bersekutu dengan Iran.
Israel dan Hizbullah telah baku tembak selama lebih dari setahun secara paralel dengan perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Berbicara kepada kantor berita AFP, seorang pejabat pemerintah Lebanon mengatakan Duta Besar AS Lisa Johnson berdiskusi dengan pejabat senior Lebanon pada hari Kamis tentang proposal 13 poin.
Pejabat itu mengatakan bahwa proposal itu termasuk gencatan senjata 60 hari, di mana Lebanon akan mengerahkan kembali pasukan ke perbatasan.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa Israel belum menanggapi rencana tersebut.
Apa yang telah dituntut Israel untuk kesepakatan gencatan senjata?
Israel telah mengajukan tiga persyaratan untuk perjanjian gencatan senjata: Hizbullah perlu mundur ke daerah utara Sungai Litani; wilayah selatan Lebanon perlu ditempatkan oleh Angkatan Bersenjata Lebanon; dan Hizbullah tidak diizinkan untuk mendapatkan senjata melalui Suriah.
Jika Hizbullah tidak menyetujui tiga persyaratan yang disebutkan di atas dan melancarkan serangan terhadap Israel, tentara Israel akan melanjutkan dan bahkan memperluas operasi militernya.
Jumlah korban tewas dalam konflik Israel-Hizbullah naik menjadi lebih dari 3.440
AFP melaporkan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas dalam konflik Israel-Hizbullah telah meningkat menjadi lebih dari 3.440 dan ribuan lainnya terluka.
Pada hari Jumat, serangan berat Israel menghantam Beirut selatan setelah militer Israel mengeluarkan seruan evakuasi di wilayah tersebut.
Serangan udara Israel yang berulang kali di Beirut selatan telah menyebabkan eksodus massal warga sipil dari benteng Hizbullah, meskipun beberapa kembali pada siang hari untuk memeriksa rumah dan bisnis mereka.
Sebuah bangunan di pinggiran selatan Beirut runtuh dalam awan asap dan debu raksasa, ketika dua serangan yang dikaitkan dengan Israel menghantam benteng Hizbullah pada hari Jumat.
(***)