Krisis Asia Barat: Pasukan Israel Mencapai Titik Terdalam Mereka di Lebanon Sejak Invasi 1 Oktober
RIAU24.COM - Pasukan darat Israel telah mencapai titik terdalam mereka di Lebanon sejak mereka menginvasi negara itu pada 1 Oktober, kantor berita Associated Press melaporkan pada hari Minggu (17 November) mengutip media pemerintah Lebanon.
Menurut media pemerintah, pasukan Israel secara singkat merebut sebuah bukit strategis di desa selatan Chamaa, sekitar lima kilometer dari perbatasan.
Pasukan meledakkan Kuil Nabi Shimon di Chamaa serta beberapa rumah, tetapi ini tidak dapat diverifikasi.
Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah yang bersekutu dengan Iran telah baku tembak selama lebih dari setahun sejajar dengan perang Gaza.
Tetapi pertempuran telah meningkat sejak akhir September, dengan Israel mengintensifkan pemboman di petak-petak selatan dan timur Lebanon dan melakukan serangan darat ke desa-desa perbatasan.
Di tengah klaim di atas dari media pemerintah Lebanon, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya melanjutkan operasi terbatas dan lokal di Lebanon selatan.
Media pemerintah juga melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menggempur pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh, benteng Hizbullah, dan beberapa daerah lain termasuk kota pelabuhan Tirus.
Jumlah korban tewas dalam konflik meningkat menjadi 3.452
“Jumlah korban tewas akibat konflik yang sedang berlangsung di Lebanon telah meningkat menjadi 3.452 dan lebih dari 14.600 orang terluka,” kata kementerian kesehatan Lebanon pada hari Sabtu.
Dalam berita terbaru dari konflik, serangan Israel menghantam Beirut selatan pada hari Minggu di mana militer mengatakan menargetkan Hizbullah, beberapa jam setelah kelompok militan Lebanon mengatakan menembaki pangkalan Israel di sekitar kota Haifa.
(***)