Menu

Puluhan Korban Berjatuhan, Spanyol Minta Israel Segera Hentikan Serangan di Timur Tengah

Rizka 18 Nov 2024, 17:36
Jose Manuel Albares
Jose Manuel Albares

RIAU24.COM Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mendesak penghentian serangan Israel terhadap Gaza dan Lebanon pada Minggu (17/11).

"Kami mengutuk intensifikasi pengeboman di Beirut dan Gaza yang menyebabkan puluhan korban. Kehancuran dan kematian harus dihentikan di Timur Tengah," kata Jose Manuel Albares pada X.

"Kami menuntut gencatan senjata dan kepatuhan terhadap hukum internasional," tambah Albares yang meminta perlindungan terhadap warga sipil.

Pernyataan Albares disampaikan setelah serangan udara Israel yang menewaskan sedikitnya 10 orang di sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza pada Minggu (17/11).

Dilaporkan setidaknya 20 orang lain terluka dalam serangan Sabtu (16/11) di Sekolah Abu Assi, tempat ratusan warga sipil berlindung di kamp pengungsi Shati.

Pesawat tempur Israel juga melancarkan setidaknya 27 serangan udara yang menargetkan tempat-tempat sipil dan keagamaan di Libanon pada Minggu (17/11).

Dilaporkan serangan udara Israel menyasar kawasan sekitar Gereja Our Lady of Salvation dekat Rumah Sakit Saint George di Hadath di pinggiran selatan ibu kota Beirut.

Serangan udara Israel lain menargetkan bangunan tempat tinggal 12 lantai di dekat Gereja Mar Michael di lingkungan Chiyah di Beirut selatan.

Serangan yang terjadi di Jalur Gaza dan Libanon dilakukan Israel secara sistematis dengan menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.Berdasarkan aturan perang, menargetkan fasilitas sipil dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Israel melancarkan kampanye udara di Libanon dan menargetkan sejumlah sasaran Hizbullah. Adapun eskalasi perang lintas batas ini sudah berlangsung selama satu tahun akibat perang Israel di Jalur Gaza.

Lebih dari 3.400 orang telah terbunuh, lebih dari 14.600 orang terluka dan lebih dari 1 juta orang mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Sedangkan Israel memperluas konflik sejak 1 Oktober lalu, dengan melancarkan serangan darat ke Libanon selatan.

Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 43.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.