Mimpi Dua Penerima Beasiswa APRIL-APR, Bangun Sekolah Fashion di Riau
Khairun Rahmadani, desainer muda berusia 21 tahun, memulai perjalanan fashion-nya dengan merek Khayani, yang diambil dari nama pribadinya. Karya-karyanya, yang lebih banyak mengusung gaya modesta modern, menggabungkan sentuhan khas dengan pemanfaatan perca kain sebagai bahan utama.
Menurut Irun panggilan akrabnya, salah satu tantangan terbesar dalam industri fashion adalah limbah yang dihasilkan. Dengan memanfaatkan kain perca, ia berharap dapat mengurangi limbah fashion, yang diketahui menjadi penyumbang terbesar kedua dalam polusi global.
"Setiap potongan perca yang saya gunakan dibuat dengan detail, dan bisa dijadikan outer atau item fashion lainnya," ujarnya.
Desainnya yang ready-to-wear ini mencerminkan gaya simpel namun elegan, dengan dominasi warna biru dan nuansa gelap yang menjadi ciri khasnya.
Irun sampai saat ini sebenarnya masih belum menyangka dirinya bisa mendapatkan beasiswa dari APR.
Padahal dirinya sudah tamat dari SMK 1 Pangkalan Kerinci tempat dirinya sekolah sejak tahun 2021 lalu. Bahkan dirinya sudah sekolah fashion di Medan selama 2.5 tahun, namun rezeki dan takdir membawanya kembali ke Pangkalan Kerinci dan ikut seleksi penerima beasiswa dari APR.