Menu

Mimpi Dua Penerima Beasiswa APRIL-APR, Bangun Sekolah Fashion di Riau

Devi 4 Dec 2024, 14:04
Mimpi Dua Penerima Beasiswa APRIL-APR, Bangun Sekolah Fashion di Riau
Mimpi Dua Penerima Beasiswa APRIL-APR, Bangun Sekolah Fashion di Riau

RIAU24.COM - Khairun Rahmadani dan Catur Retno Utami, dua wirausaha muda asal Riau, memiliki impian besar yang tidak hanya berkaitan dengan dunia fashion, tetapi juga dengan menciptakan perubahan di tanah kelahirannya.

Kedua wirausaha penerima beasiswa dari APRIL dan Asia Pacific Rayon (APR) ini berkomitmen untuk membangun sekolah fashion di Riau, sebuah wilayah yang hingga kini belum memiliki lembaga pendidikan khusus untuk bidang ini.

Mereka percaya, dengan meningkatkan keterampilan desain mereka dan mengembangkan merek fashion yang mereka miliki, mereka dapat menginspirasi generasi muda di daerah tersebut untuk mengejar passion mereka di dunia mode.

Kedua wirausaha muda di bidang Fashion ini mendapatkan manfaat dari beasiswa yang diberikan APRIL-APR mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, dan lainnya, akan ditanggung oleh APRIL-APR.

Program beasiswa ke Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas wirausaha muda lokal di Riau yang potensial di bidang pertekstilan agar menjadi pengusaha yang profesional dan mandiri serta dapat memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja di sekitar domisili mereka.

Khayani: Dari Perca Limbah Menjadi Fashion Berkelanjutan

Khairun Rahmadani, desainer muda berusia 21 tahun, memulai perjalanan fashion-nya dengan merek Khayani, yang diambil dari nama pribadinya. Karya-karyanya, yang lebih banyak mengusung gaya modesta modern, menggabungkan sentuhan khas dengan pemanfaatan perca kain sebagai bahan utama.

Menurut Irun panggilan akrabnya, salah satu tantangan terbesar dalam industri fashion adalah limbah yang dihasilkan. Dengan memanfaatkan kain perca, ia berharap dapat mengurangi limbah fashion, yang diketahui menjadi penyumbang terbesar kedua dalam polusi global.

"Setiap potongan perca yang saya gunakan dibuat dengan detail, dan bisa dijadikan outer atau item fashion lainnya," ujarnya.

Desainnya yang ready-to-wear ini mencerminkan gaya simpel namun elegan, dengan dominasi warna biru dan nuansa gelap yang menjadi ciri khasnya.

Irun sampai saat ini sebenarnya masih belum menyangka dirinya bisa mendapatkan beasiswa dari APR.

Padahal dirinya sudah tamat dari SMK 1 Pangkalan Kerinci tempat dirinya sekolah sejak tahun 2021 lalu. Bahkan dirinya sudah sekolah fashion di Medan selama 2.5 tahun, namun rezeki dan takdir membawanya kembali ke Pangkalan Kerinci dan ikut seleksi penerima beasiswa dari APR.

"Saya sebenarnya sudah tamat SMK sejak 2021, Sekolah designer di Medan 2,5 tahun. Kemudian kembali ke Pangkalan Kerinci untuk buka usaha jahit. Di tahun 2024 dapat info dari wali kelas soal beasiswa ini dan saya ikut seleksi. Saat itu ada 2 orang yang ikut seleksi seleksi dari SMK 1 Pangkalan kerinci," jelasnya.

Melalui informasi yang diberikan oleh wali kelas, Khairun mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa APR pada tahun 2024.

Setelah melewati proses seleksi yang ketat, termasuk wawancara dan penyusunan portofolio, akhirnya Khairun bersama peserta lain dari yaitu Catur Retno Utami berhasil lolos sebagai penerima beasiswa APR untuk sekolah di IFI Bandung. Dari 10 pendaftar beasiswa, hanya 2 pendaftar yang dinyatakan lulus.

Sebelum bergabung dengan APR, karya Khairun sudah pernah dipakai oleh penyanyi dangdut Happy Asmara, dan bahkan Putri Pariwisata Aceh juga mengenakan desainnya.

Catur Retno Utami: Membangun Mimpi Bersama

Tak jauh berbeda dengan Khairun, Catur Retno Utami, yang juga merupakan penerima beasiswa APR, memiliki impian yang serupa.

Sejak bersekolah di SMK 3 Pekanbaru, Retno selalu terinspirasi untuk membawa dunia fashion ke ranah yang lebih luas. Brand miliknya, "Cature," memiliki ciri khas desain ready-to-wear yang menyasar segmen anak muda dengan perpaduan warna bumi, seperti hijau dan cokelat.

Setiap desain yang dibuatnya juga memiliki dua tampilan berbeda dalam satu pakaian, memberikan fleksibilitas dan kesan modern.

Retno dan Khairun yang kini tengah menempuh pendidikan di IFI (Islamic Fashion Institute) merasa semakin yakin dengan mimpi mereka untuk membuka sekolah fashion di Riau.

Menurut Retno, belajar di IFI membuka wawasan mereka tentang luasnya dunia fashion.

"Di sini kami belajar tentang tekstil, teknik menjahit, dan banyak hal lainnya yang belum kami ketahui sebelumnya. Beasiswa ini memberi kami kesempatan untuk mengembangkan diri lebih jauh," jelas Retno.

Beasiswa APRIL-APR: Titik Balik dalam Karir Fashion

Beasiswa APR yang mereka terima tidak hanya mencakup biaya kuliah dan tempat tinggal, tetapi juga memberikan uang saku dan bahan kain untuk berkarya. Tak hanya itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan relasi, yang menjadi kunci penting dalam dunia fashion.

"Setelah beasiswa ini, kami merasa keterampilan kami meningkat pesat, dan lebih banyak orang yang mengenal kami serta karya kami," cakap Retno.

Selain belajar tentang desain, kedua penerima beasiswa ini juga mendapat pelajaran penting mengenai tata cara berpakaian sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Di IFI, mereka diajarkan untuk menciptakan desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga menghormati nilai-nilai budaya dan agama.

Khairun dan Retno kini berkomitmen untuk mengembangkan merek mereka dan menjadikan brand mereka berskala internasional. Bagi mereka, fashion bukan sekadar tentang pakaian, tetapi juga tentang memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.

"Saya ingin sekolah fashion ini menjadi tempat bagi anak-anak muda di Riau untuk mengembangkan bakat mereka di dunia fashion," ujar Retno, yang berharap dapat memberi dampak positif bagi daerahnya.

Dengan semangat yang sama, Khairun pun berharap dapat mengurangi limbah fashion dan menciptakan industri fashion yang lebih ramah lingkungan.

Dengan mimpi yang besar dan semangat yang tak pernah padam, Khairun dan Retno telah membuktikan bahwa meskipun berasal dari daerah yang jauh, mereka mampu bersaing di tingkat nasional dan membawa perubahan bagi dunia fashion di Indonesia.

Komitmen APRIL-APR Mewujudkan Mimpi Anak Bangsa

Koordinator Program Pendidikan CD Vonne Kandou mengutarakan rasa bangganya kepada Catur Retno Utami dan Khairun Rahmadani yang dinyatakan lulus pada seleksi beasiswa ke IFI Bandung batch 2.

"Kita akan beri bantuan penuh kepada adik-adik penerima beasiswa, mulai dari biaya pendidikan, biaya transportasi, juga biaya hidup selama masa studi. Kami berharap dengan dukungan ini, adik-adik dapat fokus menggapai cita-cita tanpa harus khawatir mengenai kebutuhan sehari-hari," ujar Vonne.

Proses seleksi beasiswa dilakukan secara bertahap. Pada awalnya, tim CD memberikan sosialisasi ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pemerintah desa sekitar Pangkalan Kerinci. Setelah itu, dilakukan seleksi administrasi dan wawancara oleh APR. Seleksi akhir melibatkan wawancara serta tes pembuatan sketsa desain pakaian oleh IFI.

Beasiswa dari APRIL-APR ke IFI Bandung sudah mencakup bantuan biaya pendidikan yang dicover oleh pihak IFI. Kemudian APRIL-APR mendukung dalam biaya hidup dan biaya transportasi selama program berlangsung.

Setelah lulus, penerima beasiswa diharapkan akan menerapkan keterampilannya pada usaha yang sedang dijalankan dan mengeluarkan brand fashion yang dapat menjadi unggulan daerah Riau.

Sebelumnya, Presiden Direktur APR, Basrie Kamba mengatakan program beasiswa di bidang fesyen ini hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mitrabina, dimana APR sebagai pihak industri berkolaborasi dengan IFI, sebagai pihak akademik.

“Program beasiswa ini hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mitrabina industri kecil dan menengah di bidang fesyen sekaligus untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Program ini juga mendukung komitmen keberlanjutan kami, APR2030 dalam mendorong pertumbuhan inklusif melalui pemberdayaan pengusaha perempuan,” kata Basrie. ***