Guru Besar UIN Bicara Soal Politik Uang di Pemilu 2024
"Dulu, banyak pemilih yang ambil duitnya soal, pilihan kembali ke masing-masing. Jadi, banyak pemilih oportunis itu. Sekarang, masih ada. Tetapi, pemilih oportunis mengecil juga. Makin banyak pemilih yang bisa tergiur oleh uang dan pilihan yang dipengaruhi oleh uang," ujarnya.
Pihaknya mendapati bahwa harga pemilih saat ini semakin tinggi.
"Jadi, temuan saya saat sistematik, sebelum 2019, itu Rp 100 ribu, itu bisa menyebabkan 61 persen preferensi pemilih, uang Rp 100 ribu. Sekarang, dengan nilai uang yang sama, itu hanya mampu mengubah 30 persen komunitas," tutupnya.