Pendukung Presiden Korsel Serbu Pengadilan Gegara Penahanannya Diperpanjang
Yoon telah bersumpah untuk 'berjuang sampai akhir' meskipun menghadapi persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) Korsel atas pemakzulannya. Dia juga dihadapkan pada penyelidikan kriminal atas tuduhan pemberontakan yang membuatnya ditahan.
Penyidik dapat menahan Yoon selama 20 hari lagi. Pengadilan Seoul mengatakan ada kekhawatiran bahwa Yoon dapat menghancurkan bukti jika dibebaskan.
Presiden Yoon telah berterima kasih kepada para pendukungnya, termasuk penganut Kristen evangelis dan YouTuber sayap kanan, atas 'patriotisme yang penuh semangat'. Ungkapan terima kasih itu disampaikan dalam sebuah pesan melalui pengacaranya pada hari Jumat (17/1).
Para pendukungnya mengklaim Yoon dibenarkan dalam memberlakukan darurat militer karena merasa ada kecurangan pemilu legislatif yang dimenangkan tahun lalu oleh partai oposisi. Meski demikian mereka tidak memberikan bukti soal kecurangan itu.
Mereka sering mengibarkan bendera Amerika Serikat dan telah mengadopsi retorika 'hentikan pencurian' yang diasosiasikan dengan presiden terpilih AS Donald Trump, yang para pendukungnya menyerbu Capitol Washington untuk mencoba membatalkan kekalahan pemilu 2020.
Setelah insiden pengadilan Seoul, penjabat kepala polisi Lee Ho-young mengatakan polisi menyelidiki secara menyeluruh para YouTuber sayap kanan jika mereka terlibat dalam pembobolan dengan kekerasan ini.