RIAU24.COM - Arab Saudi mengatakan bahwa orang asing sekarang akan diizinkan untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki real estat di dua kota tersuci Mekkah dan Madinah.

“Langkah itu bertujuan untuk merangsang investasi, meningkatkan daya tarik dan efisiensi pasar modal, dan memperkuat daya saing regional dan internasionalnya sambil mendukung ekonomi lokal," kata Otoritas Pasar Modal kerajaan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita AFP.

“Investasi asing di perusahaan yang memiliki real estat dalam batas-batas Mekkah dan Madinah akan terbatas pada saham perusahaan-perusahaan Saudi yang terdaftar di pasar modal Saudi, instrumen utang yang dapat dikonversi, atau keduanya," tambahnya.

Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa kepemilikan non-Saudi tidak boleh melebihi 49 persen.

Keputusan itu akan memungkinkan orang asing untuk berinvestasi di perusahaan yang pendapatannya bergantung pada ziarah Islam, salah satu sumber pendapatan utama kerajaan.

Arab Saudi, yang sudah menerima jutaan umat Islam untuk haji dan umrah setiap tahun, mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk menyambut 30 juta jamaah haji setiap tahun pada tahun 2030.