Kondisi Terkini Pasca Gempa di Myanmar, Ada Tantangan Operasi Penyelamatan

RIAU24.COM - Kelompok-kelompok bantuan di Myanmar pada Selasa (1/4) menggambarkan kehancuran dan keputusasaan setelah gempa magnitudo 7,7 yang menewaskan lebih dari 2.700 orang, dengan menekankan kebutuhan mendesak akan makanan, air, dan tempat berlindung, serta memperingatkan bahwa waktu untuk menemukan korban selamat semakin sempit.
Sementara pada sisi fasilitas perawatan kesehatan dan tenaga kesehatan sangatlah terbatas.
Banyak tim yang kurang terampil dalam memberikan layanan kesehatan. Padahal korban luka-luka mengalami peningkatan, di mana transfusi darah tidak bisa dilakukan karena kurangnya stok. Juga kantong mayat dan alat pelindung diri untuk tim penyelamat sangat dibutuhkan.
Cuaca panas 35 hingga 40 derajat celcius pada siang hari berisiko memperburuk situasi kritis secara keseluruhan.
Pada saat yang sama, area bertekanan rendah yang potensial diperkirakan akan terbentuk di Teluk Benggala minggu ini, yang dapat menyebabkan hujan lebat di banyak bagian negara tersebut.
Hal ini dapat semakin menantang operasi penyelamatan dan bantuan karena kurangnya tempat penampungan sementara.