Dua Astronot AS Akhirnya Akan Pulang usai Sembilan Bulan Terjebak di Stasiun Luar Angkasa

RIAU24.COM - Setelah terjebak selama lebih dari sembilan bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dua astronaut Amerika Serikat (AS), Barry "Butch" Wilmore dan Suni Williams, dijadwalkan kembali ke Bumi pada Selasa 18 Maret 2025 malam waktu setempat.
Menurut NASA, kepulangan mereka akan menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon yang tiba di ISS pada Minggu pagi.
Wilmore dan Williams semula hanya dijadwalkan melakukan perjalanan singkat dalam misi uji coba pesawat Boeing Starliner.
Namun, kerusakan pada sistem propulsi pesawat membuatnya dianggap tidak layak untuk membawa mereka kembali ke Bumi, menyebabkan kedua astronaut tersebut tertahan di luar angkasa lebih lama dari yang direncanakan.
"NASA telah memajukan jadwal pendaratan di Samudra Atlantik, di lepas pantai Florida, menjadi Selasa pukul 17.57 waktu setempat karena prakiraan cuaca yang mendukung," kata NASA dalam pernyataan resmi pada Minggu malam.
Melansir dari The Guardian, Senin 17 Maret 2025, sebelumnya, pendaratan direncanakan tidak lebih cepat dari Rabu.
Wilmore dan Williams akan kembali bersama dua awak lainnya, yakni astronaut NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov.
Proses persiapan penutupan pintu kapsul dijadwalkan dimulai Senin malam dan akan disiarkan langsung oleh NASA.
Kepulangan ini menjadi akhir dari masa tinggal yang jauh lebih panjang dari rencana awal. Misi yang seharusnya hanya berlangsung beberapa hari berubah menjadi sembilan bulan karena kegagalan teknis pada pesawat Boeing Starliner.
Biasanya, masa tinggal astronaut di ISS berlangsung sekitar enam bulan. Meski demikian, waktu yang dihabiskan Wilmore dan Williams masih di bawah rekor 371 hari di luar angkasa yang dipegang oleh astronaut NASA Frank Rubio pada 2023.
Rekor dunia untuk durasi terlama di luar angkasa masih dipegang oleh kosmonaut Rusia Valeri Polyakov, yang menghabiskan 437 hari di stasiun luar angkasa Mir.
Perpanjangan masa tinggal di luar angkasa membawa tantangan bagi kedua astronaut, terutama karena mereka tidak membawa persediaan yang cukup untuk waktu selama itu.
NASA mengonfirmasi bahwa mereka harus menerima kiriman tambahan berupa pakaian dan perlengkapan pribadi selama berada di ISS.
Keterlambatan ini mendapat perhatian publik karena sifatnya yang tak terduga dan dampaknya terhadap kehidupan pribadi para astronaut yang terpisah lama dari keluarga mereka.
Meski menghadapi kendala teknis dan tantangan psikologis akibat isolasi yang panjang, NASA memastikan bahwa seluruh awak dalam kondisi baik dan siap kembali ke Bumi setelah perjalanan yang jauh melampaui durasi yang direncanakan.