RIAU24.COM - Ketua Umum LSM Penjara 1, Teuku Z. Arifin meyakini struktur Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tak membutuhkan SDM dari warga negara asing (WNA).

Diap pun mempertanyakan urgensi dan arah kebijakan strategis yang semakin bergantung pada pengaruh luar negeri dikutip dari rmol.com, Kamis, 3 April 2025.

"Kami tidak sedang menghakimi. Kami hanya mengingatkan bahwa tidak semua yang bercahaya berasal dari matahari. Ada pula cahaya yang menyesatkan pandangan," ujarnya.

Dia juga tak lupa menyampaikan beberapa catatan.

"Tak semua langkah perlu dibenarkan hanya karena datang dari mereka yang punya nama besar dan paspor asing," ujarnya.

Pernyataan tersebut bukan bentuk penolakan terhadap kerja sama internasional. 

Tapi, dia hanya mengingatkan agar semangat nasionalisme tetap menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan yang menyangkut masa depan ekonomi dan investasi bangsa.

Untuk diketahui, nama-nama seperti Ray Dalio, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, serta mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra kini menghiasi posisi strategis di Danantara.