Menu

Syarwan Hamid Kembalikan Gelarnya ke LAM Riau, Warga: Bukti LAM Tidak Dipercaya Lagi

Muhammad Iqbal 19 Dec 2018, 13:44
Syarwan Hamid saat mengembalikan gelar dirinya kepada Lembaga Adat Melayu Riau
Syarwan Hamid saat mengembalikan gelar dirinya kepada Lembaga Adat Melayu Riau

 

RIAU24.COM - Pagi tadi, Rabu, 19 Desember 2018, tokoh masyarakat Riau, Syarwan Hamid mengembalikan gelar yang disematkan kepadanya 18 tahun lalu yakni, Datuk Seri Lela Negara.

Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada masa BJ Habibie itu datang ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sekitar pukul 09.30 WIB.

Pengembalian gelar tersebut direspon oleh warga Riau, salah satunya adalah Ridwan. Dia menilai bahwa dikembalikannya gelar adat yang diraihnya, bukti sebagai LAM Riau sudah tak dipercayai lagi.

"Saya rasa dengan pengembalian gelar Pak Syarwan dan diberinya gelar untuk Presiden Jokowi merupakan bukti LAM Riau tak dipercaya lagi sebagai penjaga marwah Melayu di Riau," kata Ridwan kepada Riau24.com, Rabu, 19 Desember 2018.

Dia sendiri juga merasa kecewa terhadap sikap LAM yang tidak profesional. Sebab, kata dia, disaat banyak masyarakat Riau yang menolak pemberian gelar itu, LAM Riau justru tetap memberikan gelar itu.

"Terus terang saya kecewa. Pemberian gelar ini seakan dipaksakan. Tidak ada yang istimewa dari pemberian gelar kepada Jokowi," lanjutnya.

Sementara itu, Ikhsan yang juga warga Riau mengatakan hal yang serupa. Dia mengatakan bahwa jika LAM tidak memberikan gelar kepada Jokowi, pengembalian gelar oleh Syarwan Hamid tentu tidak akan terjadi.

"Kalau gelar itu tidak diberikan tentu Pak Syarwan tidak kembalikan gelarnya. Yang jadi pertanyaan saat ini adalah ada apa dengan LAM Riau," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Syarwan Hamid dalam sambutannya mengaku kecewa atas pemberian gelar kehormatan pada Jokowi yang dinilainya pemberian gelar itu kental akan nuansa politik.

"Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kehormatan yang pernah diberikan kepada saya, berupa gelar tertinggi oleh lembaga adat Melayu Riau, dengan ikhlas mengembalikan gelar tersebut kepada lembaga adat Melayu sebagai protes terhadap pemberian gelar kehormatan kepada Presiden Jokowi, "kata Syarwan.

Syarwan sendiri jyga menyampaikan poin-poin penting alasan dirinya menyerahkan gelar pada LAM Riau:

1.Pemberian gelar tersebut pada tahun politik jadi sangat kental nuansa politik seperti dukungan Gubernur  Riau terpilih dan seluruh bupati se kabupaten dan kota beberapa waktu lalu.

2. Seluruh jasa presiden dijadikan alasan terlalu di cari cari adalah sauatu tindakan yang tidak wajar.  Sangat tidak sebanding dengan sumbangan daerah ini kepada bangsa Republik ini berdiri.

3. Pemerintahan ini dibawah Jokowi telah membahayakan masa depan bangsa dengan kebijakan tehadap Cina dan cendrung melakukan pembuatan bagi tumbuh berkembang gerakan Komunis 

4. Bahwa selama saya berfikir dalam tugas dimanapun senantiasa menyempatkan memberikan pengabdian yang terbaik terhadap bangsa, TNI, Islam dan daerah Riau 

Usai memberikan sambutan, Syarwan langsung menyerahkan gelar adatnya yang diawali penandatangan surat peryataan pengembalian gelar adat,  dan diikuti penyerahan keris dan tanjak.

 

LAM