RIAU24.COM - Kata-kata yang diucapkan oleh cawapres Ma'ruf Amin kembali menjadi kontroversial. Kali ini, dia menggunakan kata diksi "Dajjal" saat memberi tanggapan tentang Indonesia tengah diterpa oleh tsunami kabar bohong atau hoaks di kampanye Pilpres 2019.

Dia pun turut menyinggung agar dihindarkan dari Dajjal yang ingin merusak Indonesia dengan segala kabar-kabar bohong.

"Dajal itu pembohong, ada Dajal yang akan merusak itu, Dajal juga maknanya pembohong, jadi kita meminta kepada Allah, berlindung dari pembohong yang mengeluarkan hoaks-hoaks itu," kata Ma'ruf Amin.

Pernyataan pendamping Jokowi itupun ditanggapi oleh Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto. Dia mengatakan bahwa apa yang diucapkan Ma'ruf Amin itu cukup kasar.

"Saya bilang (diksi itu) cukup kasar," ujar Andrianto yang dilansir dari RMOL.co, Minggu, 13 Januari 2019.

Dia juga mengingatkan Ma'ruf Amin yang pernah menyebutkan mobil Esemka bakal diluncurkan pada Oktober 2018 lalu. Tapi ucapan ketua MUI non aktif itu tidak terbukti. Bahkan hingga tahun berganti produksi mobil Esemka belum juga ada.

Adrianto menambahkan, Ma'ruf menjaga nilai-nilai luhur yang mesti dimiliki seorang kiai. Diakui aktivis mahasiswa 1998 itu, pernyataan disampaikan Ma'ruf Amin dalam posisinya sebagai cawapres.

Tapi, kata dia lagi, karisma seorang kiyai atau pemuka Agama Islam tetap saja tak boleh dihilangkan. "Memang harusnya Kiai Ma'ruf lebih aware sebagai cawapres. Tapi janganlah karena ambisi kekuasaan, nilai-nilai luhur kiai jadi pudar," tutupnya.