Pasca Serang Pangkalan Militer, Taliban Langsung Lakukan Perundingan dengan AS
RIAU24.COM - Kelompok militan Taliban baru-baru ini mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan perundingan dengan Amerika Serikat (AS) di Doha Qatar. Pernyataan ini disampaikan Taliban pasca serangan mematikan di Wardak dan ditengah mandeknya pembicaraan dalam berminggu-minggu.
"Menyusul penerimaan Amerika atas agenda untuk mengakhiri invasi ke Afghanistan dan mencegah Afghanistan digunakan terhadap negara-negara lain di masa depan, pembicaraan dengan perwakilan Amerika berlangsung hari ini di Doha,"ujar juru bicara Taliban dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Sindonews mengutip dari New York Times, Selasa 22 Januari 2019.
Sebelumnya, Kelompok Taliban melancarkan serangan di kampus Direktorat Keamanan Nasional (NDS) pada Senin kemarin. Serangan itu merupakan serangan terbaru dari serangkaian serangan mematikan dalam beberapa bulan terakhir oleh Taliban, yang telah menguasai sekitar setengah dari Afghanistan. Sejumlah pejabat mengatakan serangan itu menewaskan lebih dari 100 orang.
Taliban telah mengatakan mereka ingin perjanjian dengan AS mengenai masa depan pasukan Amerika di negara itu. Mereka juga menuntut pembebasan para tahanan Taliban sebelum mereka membahas mengenai nasib negara itu dengan pemerintah Afghanistan.
Pada bulan Desember, pemerintahan Trump memerintahkan militer untuk memulai rencana untuk menarik sekitar 7.000 tentara AS dari Afghanistan dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini tampaknya tidak terkoordinasi dengan para perunding Amerika dan mengejutkan para diplomat Barat di Afghanistan.
Namun hingga saat ini penarikan belum dimulai, dan pejabat Departemen Pertahanan AS belum dapat mengklarifikasi berapa banyak pasukan yang akan meninggalkan negara itu atau waktunya.