Menu

LAMR Kepulauan Meranti Ajak Masyarakat Cegah Karhutla

Ahmad Yuliar 21 Feb 2019, 19:16
Ketua LAMR Kepulauan Meranti,  Datuk Sri Muzamil Baharudin/mad
Ketua LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Sri Muzamil Baharudin/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti mengeluar Warkah Amaran atau surat imbauan yang berisi tentang pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Sehingga masyarakat bisa membantu mencegahnya secara bersama.

Ketua LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Sri Muzamil Baharuddin mengatakan Warkah Amaran tersebut sudah disampaikan kepada masyarakat melalui radio. Selain itu juga dibagikan kepada masyarakat melalui Pemerintahan.

“Melalui Warkah Amaran ini kita harapkan seluruh elemen masyarakat bisa benar-benar membantu mengatasi Karhutla. Sehingga bisa dicegah terjadi,” katanya.

Secara redaksional Warkah Amaran mencegah Karhutla bernomor 01/LAMR-KM/II/2019 berisi; Karlahut memberikan dampak yang luar biasa. Diantaranya menyebabkan terganggunya roda perekonomian, terganggunya transportasi darat, laut dan udara, terganggunya pendidikan menyebabkan anak sekolah diliburkan.

Karhutla juga menyebabkan puluhan ribu masyarakat Riau menderita berbagai penyakit dan bahkan menimbulkan korban jiwa.

Oleh karena itu diminta kepada seluruh komponen masyarakat melakukan hal-hal sebagai berikut; menjaga diri dan keluarga dengan menciptakan lingkungan bersih, menghindari membuka lahan dengan cara membakar, sehingga karhutla bisa dihindari.

“Seperti kata petuah; tanda orang berpikiran panjang, merusak alam ia berpantang. Orang berakal senonoh, menjaga alam ia nya kokoh. Tanda orang berbudi pekerti, merusak alam ia jauhi,” katanya berpetuah.

Ia juga meminta seluruh perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan hendaklah menjadi teraju dan menjadi suri tauladan yang baik dalam menjaga lingkungan. “Mengawasi aktivitas lingkungan tempat bekerja sehingga hal yang merusak lingkungan hutan dan lahan yang akan merugikan masyarakat dapat dihindari,” tambahnya.

Dalam mencegah Karhutla Kepolisian, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait lainnya juga diminta tegas terhadap semua pelanggaran sehingga tidak ada yang dirugikan. “Dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dalam proses pencegahan Karhutla demi menjaga kelestarian lingkungan dan marwah negeri yang beradap,” kata Datuk Seri Muzamil.

Dikatakannya, ungkapan adat melayu mengamanahkan, apabila alam porak poranda, disitulah datang silang sengketa. Aib datang malu menimpe (menimpa), anak cucu hidup merana. Apalabila lingkungan tak diperhatikan, disitulah diundangkan dipertikaikan.

“Di situlah hukum dan kanon dipermainkan. Sesiape (siapa saja) merusak alam sekitar, tegakkan hukum adil dan benar. Hidup tidak mendapat malu, menghukum tidak memilih bulu,” pintanya.

Kepala BPBD Kepulauan Meranti sangat berterimakasih atas dukungan LAMR. Karena saat ini dengan kondisi cuaca dan kontur tanah di Meranti, sangat rawan terjadi Karhutla. Ia juga akan intens melakukan himbauan dan sosialisasi agar masyarakat bisa bersama-sama mencegah Karhutla.

“Selain upaya pemadaman, kami juga rutin melakukan patroli dan sosialisasi,” ungkapnya.(***)


R24/phi