10 Penangkaran Walet, 6 Rumah Warga Tanjung Medang Meranti Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran
RIAU24.COM - TANJUNG MEDANG - Sungguh malang nasib pemilik 10 penangkaran walet dan 6 rumah warga yang ada di Desa Tanjung Medang Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Bagaimana tidak, 16 unit bangunan yang terletak di Jalan Atap Kang Dusun 1 RT. 001 RW. 001 itu ludes terbakar.
Subuh tenang seketika menjadi heboh. Warga yang tengah terlelap, berhamburan keluar rumah. Kepanikan itu terjadi setelah Dani (20), warga sekitar berteriak adanya kebakaran.
Saat itu, Dani yang tengah tertidur tiba-tiba mendengar bunyi percikan api yang mirip dengan petasan. Dia pun bergegas keluar untuk memastikan apa yang sedang terjadi.
Kecurigaan pemuda Bugis itu benar adanya. Ternyata, sumber bunyi percikan berasal dari korsleting listrik yang terjadi antara kabel penghubung di tiang jaringan PLN ke rumah Hamzah alias Akau. Saat bersamaan, kobaran api juga terlihat dari rumah Akau akibat korleting tersebut.
Melihat kejadian itu, Dani pun bergegas memanggil kerabatnya, Abas (50). Kemudian mereka menghubungi Yatno, Sekretaris Desa setempat dan mengabarkan adanya kebakaran rumah. Mendengar informasi itu, Yatno langsung memanggil sejumlah warga untuk membantu memadamkan api. Termasuk menginformasikan kepada aparat kepolisian setempat.
"Setelah mendapat laporan warga, Kapolsek Rangsang Iptu Dhoni Rekmamora bersama sejumlah anggota langsung turun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Kemudian, bersama-bersama mereka memadamkan api", ujar Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek SH, melalui Paur Humas AKP Amir Husin.
Angin begitu kencang. Dan, air pun sulit didapat. Persoalan itu semakin menyulitkan warga dan petugas saat menjinakkan si jago merah. Kobaran api akhirnya menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya. Termasuk 10 penangkaran walet yang dibangun menggunakan material kayu.
"Api diduga berasal korsleting arus listrik. Atas kejadian tersebut kerugian yang dialami para korban ditaksir mencapai tiga miliar Rupiah. Saat ini, api sudah dapat dipadamkan", tambah Amir Husin.
Berdasar data dari Polsek Rangsang, para korban yang rumahnya terbakar adalah Hamzah alias Akau, Toni alias Pincuan, Lik Cung alias Akok, Adi, Aheng dan Alam. Selebihnya adalah 10 unit penangkaran walet yang telah lama berdiri di pemukiman padat penduduk tersebut. ***
R24/phi