Jadi Korban Fitnah Pecinta Jokowi, Supir Grab Ini Akhirnya Ungkap Kebenaran yang Sesungguhnya
RIAU24.COM - Pengemudi Grab Car, Anjar Mujiono, mengklarifikasi kesaksian dari seorang penumpang yang baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Postingan itu tentang dirinya yang mengusir seorang penumpang akibat diskriminasi politik. Penumpang tersebut diduga telah menjadi korban dari pilihan politik yang berbeda dalam pemilihan presiden mendatang.
"Saya menegaskan bahwa berita tersebut adalah fitnah," kata Anjar hari ini, 28 Februari.
Keluhan dari penumpang perempuan itu diposting ke Twitter oleh temannya yang bernama Jeng Rini dengan akun twitter di bawah nama pengguna @Widyarenee pada 25 Februari.
Jeng Rini menceritakan pengalaman Eva yang mengaku sebagai penumpang Anjar pada saat itu dan mengatakan bahwa Anjar sengaja memilih rute yang lebih panjang dan menyuruh Eva keluar dari mobil. Jeng Rini juga mengutip dugaan pernyataan diskriminatif Anjar di posting Twitter.
“Jika saya tahu Anda adalah pendukung calon presiden nomor 1 (Jokowi) saya akan memilih untuk tidak menjemput Anda. Silakan keluar sekarang, ”kata posting Twitter.
Lebih jauh lagi, Anjar teringat menurunkan satu penumpang pada hari itu pada tanggal 23 Februari, tetapi penumpang itu terdaftar sebagai Hawa, bukan Eva. Dia juga mengatakan bahwa alasannya murni karena masalah keamanan. "Bukan karena pilihan presiden yang kontras," katanya.
Menurut pengemudi Grab Car, Hawa telah memicu risiko keselamatan dengan meminta Anjar untuk mengebut di antara jalur lalu lintas yang padat untuk mencapai tujuannya lebih cepat. Anjar juga mengklaim Hawa sangat menuntutnya untuk melakukan apa yang dikatakannya.
"Itu di tengah kemacetan lalu lintas dan saya diminta untuk zig-zag, tentu saja hal itu saya tolak untuk menghindari kecelakaan," kata Anjar.
Argumen singkat muncul, katanya, yang membawanya untuk membuat keputusan untuk mengusir Hawa dari mobilnya dan memintanya untuk memesan layanan Grab Car yang lain. Hingga saat ini, dia menyatakan bahwa berita awal tentang dia menurunkan Hawa karena perbedaan politik adalah sebuah kebohongan dan sudah melaporkan kejadian itu kepada manajemen Grab.
R24/DEV