Inilah Wujud Lain Setan Untuk Menggoda Manusia
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (QS. Al-An’am: 112).
Menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa syaitan adalah semua hal yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan. Senada, Ibnu Jarir menafsirkan bahwa setiap yang durhaka disebut syaitan karena akhlak dan tingkah lakunya yang jauh dari kebaikan.
Rasulullah juga pernah bersabda kepada Abu Dzar Al Ghifari. Beliau shallallahu ‘alaihi wa salam berkata kepadanya, “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari syaitan manusia dan jin.” Abu Dzar kemudian bertanya, “Apakah di kalangan manusia ada syaitan?” Rasulullah menjawab, “Ya.” (HR. Ahmad).
Maka jelaslah bahwa syaitan ternyata tak hanya ada di kalangan jin, namun juga manusia. Siapa mereka? Manusia yang bersikap seperti syaitan jin, yakni menentang Allah dan rasul-Nya, menghasut manusia untuk berbuat dosa, berperilaku menyimpang dari syariat, dan lain sebagainya. Bukankah begitu banyak di dunia ini manusia semacam itu?
Selain dalam bentuk maknawi tersebut, syaitan juga dapat berwujud manusia secara fisik. Walaupun hal itu jarang terjadi, namun pernah ada dalam sejarah nabi peristiwa tersebut. Yakni ketika syaitan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk fisik Suraqah bin Malik. Saat itu kaum musyrikin hendak menuju peperangan Badr untuk melawan Rasulullah dan pasukan muslimin.