Tentang Kartu Sakti Baru Jokowi, Basiruddin: Sebelumnya Tak Maksimal
RIAU24.COM - Jika dirinya terpilih lagi, calon petahana Joko Widodo menjanjikan tiga kartu sakti baru yang diserahkan untuk masyarakat. Tiga kartu sakti itu adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), Kartu Sembako Murah dan Kartu Pra-Kerja.
Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Partai Amanat Nasional (PAN), Basiruddin Amirrudin memprediksikan jika tiga kartu baru itu tidak berjalan mulus. Bahkan, tiga kartu Jokowi yang sudah ada saja saat ini masih belum berjalan maksimal.
"Saat ini kartu-kartu sebelumnya belum maksimal bahkan masih banyak. Tuntaskan dulu, baru ke lebih tinggi," kata Basiruddin yang dilansir dari rmol.co, Selasa, 5 Maret 2019.
zxc1
Dia mencontoh dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dia mengatakan jika selama empat tahun terakhir, implementasi KIP mulai tingkat SD hingga SMA belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"KIP tahun 2018 menyebut 41,9 persen anak dari keluarga tidak mampu di Medan, Yogyakarta, Blitar, dan Kupang belum menerima KIP," jelas caleg DPR dari Dapil Jakarta III itu
Dia juga menyinggung tentang kartu Pra-Kerja. Dia mengatakan Jokowi tidak akan sanggup mengaji para penggangguran dari APBN seperti dijanjikan. Sebab, angka penggangguran di Indonesia terbilang tinggi dan tidak sebanding dengan kas negara.
"Saat ini berapa banyak orang di PHK? Berapa banyak tidak mendapatkan pekerjaan? berapa banyak pengangguran dan lain-lain?" jelasnya.
Basiruddin juga mempertanyakan program sembako murah petahana di tengah membanjirnya impor pangan luar negeri.
"APBN kita masih butuh dana besar. Dari mana sumbernya akan diambil? Bukankah BPJS Kesehatan, dana haji, saat ini masih nunggak?" kritik dia lagi.
Dia kembali menilai jika Jokowi sebaiknya menepati janji kampanye Pilpres 2014 di sisa periode ini. "Maksimalkan yang ada saja dulu, ini kan masih periodenya ya. Coba aja cek langsung benar nggak kartu-kartunya berpihak ke rakyat? Silakan cek langsung aja ke masyarakat, terus mainkan kartu-kartu lagi," tuturnya.