Penjaga Penjara di Prancis Memprotes Serangan yang Dilakukan Oleh Seorang Narapidana Radikal
RIAU24.COM - Sekitar 60 penjaga pada Rabu, 6 Maret 2019 memblokir akses ke sebuah penjara di barat laut Prancis, tempat seorang napi yang teradikalisasi secara serius melukai dua rekan mereka dalam serangan pisau.
Para penjaga membakar ban dan palet di Penjara Conde-sur-Sarthe di Normandia, kata wartawan AFP.
Beberapa penjara lain juga dilanda blokade atau pemogokan penjaga Rabu pagi untuk memprotes serangan itu, kata satu sumber serikat.
"Kolega ingin pergi bekerja tetapi kami tidak meninggalkan mereka, kami tidak mengirim mereka untuk mati," kata seorang pemimpin serikat pekerja lokal di penjara Fleury-Merogis di luar Paris, Thibault Capelle, kepada AFP.
Dalam insiden hari Selasa di Conde-sur-Sarthe, dua penjaga terluka parah sebelum narapidana Michael Chiolo ditembak dan terluka dalam serangan polisi yang juga secara fatal melukai rekannya yang berkunjung.
Satuan polisi elit bergerak sekitar 10 jam setelah Chiolo yang berusia 27 tahun meluncurkan serangan dengan pisau, yang dikatakan Menteri Kehakiman Nicole Belloubet mungkin diselundupkan ke penjara oleh pasangan wanitanya.
"Tidak ada keraguan mengenai sifat teroris dari serangan ini," kata Belloubet kepada wartawan.
Jaksa penuntut umum Paris Remy Heitz mengatakan Chiolo ingin "membalas" Cherif Chekatt, yang menembak mati lima orang dalam serangan di sebuah pasar Natal di Strasbourg pada bulan Desember. Chekatt ditembak mati oleh polisi setelah perburuan dua hari di kota Prancis timur.
Chiolo, yang menjalani hukuman 30 tahun, dianggap telah menjadi Islam "radikal" ketika berada di penjara.
Dia berteriak "Allahu Akhbar" (Tuhan Maha Besar) selama mengamuk, kata perwakilan staf penjara Alassanne Sall kepada AFP.
Perancis telah menderita serangkaian serangan mematikan dari para ekstrimis Islam sejak 2015, di tengah kekhawatiran tentang kembalinya jihadis kelompok Negara Islam dari Suriah.
R24/DEV